Market

Akhir Pekan Perdana 2025, Rupiah Ditutup di Rp16.197 per Dolar AS


Nilai tukar rupiah masih berada di atas Rp16.000 per dolar AS pada akhir pekan perdana 2025. Kurs mata uang Garuda bertengger di Rp16.197 per dolar AS pada penutupan perdagangan Jumat (3/1/2025), menguat tipis 0,006 persen dari posisi hari sebelumnya di Rp16.198 per dolar AS.

Sementara itu, kurs referensi Bank Indonesia (BI) Jakarta Interbank Spot Dollar Rate (Jisdor) menempatkan rupiah ke posisi Rp16.217 per dolar AS pada penghujung perdagangan hari ini.

Hingga pukul 15.00 WIB, mata uang di kawasan Asia bergerak bervariasi, di mana yen Jepang menjadi mata uang dengan penguatan terbesar di Asia setelah melonjak 0,23 persen.

Berikutnya ada won Korea Selatan yang sudah ditutup menanjak 0,14 persen. Diikuti, dolar Singapura yang menguat tipis 0,05 persen.

Baca Juga:  Laba bank bjb Tumbuh 9,37 Persen di Kuartal I 2025 Berkat Inovasi Digital dan Kinerja KUB

Sementara itu, peso Filipina menjadi mata uang dengan pelemahan terdalam di Asia setelah ditutup koreksi 0,51 persen. Lalu ringgit Malaysia yang tertekan 0,42 persen, dolar Taiwan yang ditutup tergelincir 0,21 persen, dan baht Thailand yang turun 0,15 persen.

Selanjutnya, yuan China terdepresiasi 0,12 persen, rupee India yang turun 0,03 persen, serta dolar Hong Kong yang melemah tipis 0,008 persen terhadap dolar AS.  

Sedangkan mata uang di negara maju menguat. Poundsterling Inggris menguat 0,11 persen, euro Eropa plus 0,16 persen, dan franc Swiss naik 0,21 persen, dolar Australia menguat 0,13 persen, dan dolar Kanada plus 0,04 persen.

Adapun dolar AS terus kuat karena pelaku pasar menantikan kejelasan terkait perang dagang, menjelang pelantikan Donald Trump menjadi Presiden AS pada 20 Januari mendatang. Di sisi lain, indeks dolar terus didukung perang yang memanas, baik di Timur Tengah maupun Eropa.

Baca Juga:  Menabung Emas: Tradisi Lama, Gaya Baru Milenial dan Gen Z

 

Back to top button