SulselNews

Sulsel Dianggap Daerah Paling Rawan Terjadi Konflik Saat Masa Kampanye Pilkada 

INILAHSULSEL.COM, MAKASSAR – Badan Pengawas Pemilu (Bawaslu) Sulawesi Selatan (Sulsel) mengungkap ada 13 daerah yang paling rawan terjadi konflik saat Pilkada. Terutama, saat memasuki masa kampanye.

Ketua Bawaslu Sulsel Mardiana Rusli mengatakan, berdasarkan indeks kerawanan yang dirilis oleh Bawaslu RI, Sulsel masuk dalam kategori daerah dengan kerawanan tinggi. Setelah dipetakan, masing-masing Kabupaten Pinrang, Takalar, Bulukumba, Maros, Wajo, Enrekang, Luwu Utara, Luwu Timur, Palopo, Pangkep, Sinjai, Luwu dan Soppeng.

“Peringkat ini menjadi perhatian utama bagi Bawaslu Sulsel dalam upaya memastikan pemilihan yang bersih dan adil,” kata Mardiana, Rabu (11/9/2024).

Menurutnya, daerah tersebut masuk dalam kategori rawan konflik merujuk dari grafik penanganan pelanggaran. Selain itu, berkaca pada Pemilu sebelumnya, tingginya angka suara ulang, banyaknya pelanggaran masa kampanye menjadi referensi yang memperkuat posisi pengendalian dan pengawasan di beberapa daerah.

Baca Juga:  Pasukan Polri tak Berseragam Ikut Disebar dalam Laga Krusial Indonesia Vs Bahrain di GBK

Meski begitu, hal ini tidak serta merta menciptakan kekhawatiran berlebih. Karena hal ini merupakan sinyal awal untuk meningkatkan kesiapsiagaan di setiap daerah, sehingga semua pihak dapat lebih waspada dan bertindak preventif.

“Langkah ini bertujuan untuk memperkuat pengendalian dan pengawasan di lapangan. Kami ingin memastikan bahwa semua pihak, termasuk calon, partai politik, dan aparat keamanan, memahami situasi dan bertindak sesuai dengan aturan,” jelasnya.

Lebih jauh, pihaknya telah mencatat sejumlah daerah yang memiliki angka pelanggaran cukup tinggi. Seperti di Pinrang sudah ada 29 kasus, llau di Luwu Raya ada Luwu Timur 18 kasus, dan Pangkep 16 kasus.

“Kasus-kasus ini menunjukkan pentingnya pengawasan intensif, terutama terkait keterlibatan aparatur sipil negara yang dapat mempengaruhi hasil pemilihan,” beber Mardiana.

Back to top button