Penjabat (Pj) Gubernur DKI Jakarta Heru Budi Hartono mengatakan, proyek pembangunan pengelolaan sampah di Tempat Pengolahan Sampah Terpadu (TPST) Bantar Gebang siap beroperasi dalam waktu dekat.
Dia menyebut, progres pembangunan Fasilitas Pengolahan Sampah Landfill Mining dan Refused Derived Fuel (RDF) Plant itu sudah mencapai 98 persen. “Progresnya kita 98 persen, sebentar lagi sudah beroperasi, dari bulan lalu ya bulan lalu dites uji coba,” kata Heru saat meninjau proyek pembangunan TPST Bantar Gebang, Bekasi, Jawa Barat , Senin (2/1/2023).
Heru menjelaskan, proyek yang sempat diresmikan Anies Baswedan saat menjabat Gubernur DKI Jakarta pada Oktober 2022 itu ditargetkan rampung bulan depan atau Februari 2023.
“Akhir Januari deh kalau mau diskon lagi akhir Februari boleh,” seloroh Heru.
Adapun kapasitas pengolahan dengan cara penambangan sampah atau landfill mining dan teknologi pembakaran sampah atau Refused Derived Fuel (RDF) Plant dinilai mampu mengolah sampah dengan kapasitas terpasang 3.000 ton.
Teknologi RDF Plant ini bisa mengolah sampah menjadi energi biomassa. Selanjutnya, digunakan sebagai sumber energi baru dan terbarukan (EBT).
RDF Plant bisa dikatakan sebagai pabrik bahan bakar turunan dari sampah lama yang ditambang dari gunungan sampah . Hasilnya, nilai kalori RDF setara dengan batubara muda.
Kapasitas Landfill Mining saat ini terpakai sebanyak 2.000 ton. Rinciannya, 1.000 ton sampah lama. Sedangkan, 1.000 ton sampah baru dari DKI Jakarta.
“Jadi ini bagian dari project energi hijau,” sahut Kepala Dinas Lingkugan Hidup (DLH) DKI Asep Kuswanto.
Nantinya, lanjut Asep, hasil RDF bakal dimanfaatkan oleh pihak ketiga yakni PT Solusi Bangun Indonesia (SBI) dan PT Indocement.
“Kita sudah MoU dengan Indocement dan PT SBI untuk menjadi off taker dari RDF ini,” terang Asep.
Selain di TPST Bantargebang, Pemprov DKI berencana membangun empat fasilitas pengolahan di Ibu Kota. Salah satunya di Sunter, Jakarta Utara. Namun, proyek pengelolaan sampah atau ITF Sunter hingga saat ini belum rampung dibangun.