Konflik Iran-Israel Diprediksi Jadi Perang Terbuka Pergantian Rezim


Pakar Hubungan Internasional dari Universitas Indonesia Agung Nurwijoyo menyoroti konflik perang antara Iran dengan Israel dan Amerika Serikat yang kian memanas. Ia memprediksi, jika hal ini berlanjut maka akan terjadinya perang terbuka pergantian rezim Iran.

“Skenario terburuk yang saya bayangkan adalah perang terbuka dalam bentuk invasi terhadap Iran, dengan intensi pergantian rezim seperti yang menjadi tujuan dari Israel atau Benjamin Netanyahu,” kata Agung saat dihubungi Inilah.com, Selasa (24/6/2024).

Agung menegaskan, jika skenario itu terjadi maka akan berdampak luar biasa khususnya ke Indonesia. Ia pun mengambil contoh atas peristiwa agresi militer AS ke Irak pada tahun 2003 dan invasi NATO atas LIbya dalam penggulingan Khadafi.

“Maka beberapa dampaknya dalam konteks Iran yang pertama instabilitas domestik Iran akibat pergantian rezim. Pergantian rezim tentu akan berdampak langsung dalam pembelahan masyarakat Iran yang sebenarnya punya kohesivitas tinggi,” tuturnya.

Selain itu, Agung juga menambahkan hal itu akan memengaruhi relasi dengan kekuatan proksi, khususnya dengan kekuatan-kekuatan kelompok bersenjata seperti Houthi dan Hizbullah.

“Instabilitas tersebut akan memicu juga peningkatan Keamanan non-tradisional khususnya ekstremisme dan terorisme. Hal ini sebagaimana Belajar dari kasus Afghanistan, Irak dan juga Suriah,” jelas Agung.

Dampak lainnya yakni pergolakan harga minyak global dan akan berdampingan dengan masalah jalur pasok global. “Jika perangnya berubah menjadi multi front maka titik krusial dalam hal ini adalah Selat Hormuz dan Laut Merah,” sambungnya.

Di satu sisi, Ia menegaskan Indonesia harus mempertahankan sikapnya dalam permainan politik luar negeri yang bebas dan aktif.

“Melihat dari lembaga seperti PBB yang terlihat tumpul, melakukan langkah diplomatik dengan negara-negara Arab dan Global South penting untuk mencari solusi diplomatik,” tegas Agung.
 

Exit mobile version