Chief Executive Officer Subaru Indonesia Arie Christopher menegaskan bahwa pabrikan asal Jepang itu tidak terpaku pada target penjualan agresif.
“Kami bukan sekadar menjual mobil; kami berbagi kebahagiaan dan rasa percaya diri dalam setiap perjalanan,” ujarnya di acara Subaru Media Luncheon di Jakarta, Rabu (25/6).
Arie menceritakan kecintaannya pada Subaru bermula dari Subaru Leone bermesin boxer yang ia temui saat kecil.
“Subaru punya jiwa. Mesin boxer-nya tak pernah tergoda arus tren,” katanya.
Filosofi itu kini disarikan dalam slogan global “Confidence in Every Journey”—menawarkan keselamatan, kenyamanan, dan kemampuan di semua medan.

Fokus utama: brand awareness
Sejak kembali melalui PT Plaza Auto Mega pada 2021, Subaru lebih dulu memulihkan kepercayaan pemilik lama sebelum memperluas basis konsumen baru.
Strategi itu tercermin dalam angka: penjualan ritel 2024 mencapai 620 unit, naik dari 521 unit pada 2023, meski ritel kuartal I 2025 turun menjadi 73 unit akibat perlambatan pasar.
Arie menegaskan, “Target kami bukan number-driven; yang utama menguatkan citra dan cerita Subaru di Indonesia.”
Produk baru di GIIAS 2025
Untuk menjaga momentum, Subaru menyiapkan SUV generasi keenam—diduga Forester terbaru—yang akan diluncurkan pada 23 Juli di Gaikindo Indonesia International Auto Show (GIIAS).
Model ini diklaim mengusung desain lebih berani, empat lapis sistem keselamatan aktif-pasif, dan tetap setia pada penggerak Symmetrical AWD.
Mengandalkan komunitas dan media
Populasi Subaru masih niche—penjualan Januari – Maret 2025 hanya 84 unit wholesales—tetapi loyalitas pengguna tinggi.
“Banyak Subaris enggan menjual mobilnya meski pernah tak ada APM,” kata Arie. Ia pun meminta dukungan media untuk menyebarkan “cerita Subaru” agar publik memahami karakter merek, bukan sekadar spesifikasi teknis.
Rencana 2025
Subaru bersiap menambah layanan 3S di Medan dan Makassar pada semester kedua, menggelar rangkaian rally experience serta kampanye keselamatan berkendara bagi keluarga muda, dan memperkenalkan satu SUV anyar di GIIAS sambil terus mengkaji opsi perakitan lokal varian hybrid guna memanfaatkan insentif emisi pemerintah.
“Brand yang setia pada idealismenya akan bertahan panjang. Subaru ingin menjadi teman perjalanan—bukan hanya kendaraan,” ungkap Arie.
Dengan pendekatan berbasis cerita dan komunitas, Subaru berharap menambah warna di pasar otomotif nasional yang kian homogen, sambil menjaga DNA petualang yang telah melekat sejak era Leone.