Arena

Sempat Mendapat Perawatan Medis, Jannik Sinner OK untuk Final?


Juara Bertahan Australian Open Jannik Sinner diterpa isu masalah kesehatan jelang partai final melawan unggulan kedua Alexander Zverev.

Sinner pada laga semifinal melawan Ben Shelton (AS), sempat mendapat perawatan medis di set ketiga sebelum membungkus pertandingan tiga set langsung 7-6(2), 6-2, 6-2 di Rod Laver Arena, Melbourne.

“Saya mengalami banyak ketegangan hari ini, beberapa kram,” kata Sinner, yang menerima perawatan medis untuk kram di set ketiga, seperti disiarkan ATP.

Meski sempat kram, petenis Italia itu memiliki kontrol, akurasi, dan ketahanan yang lebih baik untuk mencatat kemenangan ke-20 berturut-turut di level tour dan melaju ke final ketiganya di turnamen major.

Baca Juga:  Menpora Dito Minta Atlet Puasa Medsos Jelang Sudirman Cup: Takut Mental Drop!

“Dia (Shelton) juga sedikit menderita hari ini dengan kakinya, jadi saya mencoba menggerakkannya dan tetap lebih agresif, yang sangat membantu. Pertandingan ini bisa berlangsung sangat lama.”

Meski menang tiga set langsung, Sinner melihat waktu yang dibutuhkan untuk mengalahkan petenis dengan servis keras itu tidaklah sebentar.

“Tiga set, dua jam dan 30 menit adalah waktu yang cukup lama, jadi saya senang bisa menyelesaikannya dalam tiga set. Saya senang bisa kembali ke final dan kita akan lihat apa yang terjadi pada hari Minggu,” ujar petenis 23 tahun itu.

Sinner merupakan petenis termuda yang mencapai dua kali final Australian Open sejak Jim Courier pada 1993. Unggulan teratas itu memegang rekor 100 persen di final major, yakni pada Australian Open 2024 dan US Open 2024), dan berharap dapat mempertahankan rekor itu melawan Alexander Zverev, yang melaju setelah Novak Djokovic terpaksa mengundurkan diri dari semifinal mereka karena cedera.

Baca Juga:  Nova Arianto Mau Dipromosikan Jadi Pelatih SEA Games Usai Bawa U-17 ke Piala Dunia

Shelton berkompetisi di semifinal turnamen major keduanya, setelah mencapai tahap itu di US Open pada 2023. Petenis AS itu bermain baik tetapi gagal melakukan pukulan forehand pada poin krusial, sehingga Sinner dapat lolos.

Sinner menjadi petenis yang sulit untuk dikalahkan pada tahun 2024, memenangi delapan gelar tour dan naik ke No. 1 pada Juni. Ia mengakhiri tahun lalu dengan kemenangan di Shanghai, menang di kandang sendiri di ATP Finals, dan kemudian membawa Italia meraih kemenangan di Piala Davis untuk tahun kedua berturut-turut.

Bertanding untuk pertama kalinya musim ini di Australian Open, Sinner melanjutkan apa yang telah ia lakukan, hanya kehilangan dua set dalam perjalanannya menuju pertandingan perebutan gelar di Melbourne.

Baca Juga:  Zverev Bangkit Kalahkan Petenis Tuan Rumah di Madrid Open

Sinner mencatatkan kemenangan beruntun sebanyak 20 pertandingan, ia meraih kemenangan dalam 36 dari 37 pertandingan terakhirnya. Satu-satunya kekalahannya terjadi saat melawan Carlos Alcaraz dalam tie-break set penentu di final Beijing pada Oktober.

Back to top button