Warga Palestina bereaksi di lokasi serangan Israel terhadap sebuah masjid di Deir Al-Balah, di Jalur Gaza bagian tengah, 2 Juni 2025. (Reuters)
Berita Terkini, Eksklusif di WhatsApp Inilah.com
Sumber medis Palestina di Jalur Gaza mengungkapkan hampir setengah dari pasien gagal ginjal di daerah kantong pantai itu telah meninggal sejak Oktober 2023 di tengah serangan Israel yang masih berlangsung serta blokade bantuan kemanusiaan dan medis.
Menurut kantor berita Wafa, Minggu (1/6/2025), serangan Israel terhadap rumah sakit dan fasilitas medis di Gaza menghalangi 41 persen pasien ginjal mendapatkan perawatan dialisis yang menyelamatkan nyawa, sehingga mengakibatkan kematian mereka.
Pada hari Sabtu (31/5/2025), pasukan Israel menghancurkan Pusat Dialisis Noura Al-Kaabi di Gaza utara, salah satu dari sedikit fasilitas khusus yang menyediakan dialisis ginjal untuk 160 pasien. Rekaman video menunjukkan ekskavator militer Israel menghancurkan sebagian fasilitas yang rusak akibat perang namun masih tetap berdiri di antara area Beit Lahiya yang hancur parah.
“Penghancuran tempat ini merupakan pukulan telak bagi sistem kesehatan,” kata seorang sumber medis Palestina kepada Wafa, memperingatkan konsekuensi mengerikan bagi pasien ginjal yang tersisa di Gaza. “Ini adalah bencana dengan konsekuensi yang belum dapat kita pahami sepenuhnya,” imbuh mereka.
Serangan Israel terhadap sebuah bangunan tempat tinggal di Jalur Gaza hari ini telah menewaskan 14 orang, sebagian besar wanita dan anak-anak. Rumah sakit Shifa dan Al-Ahli mengonfirmasi jumlah korban dari serangan di kamp pengungsi Jabaliya yang dibangun di Gaza utara, dengan mengatakan lima wanita dan tujuh anak termasuk di antara mereka yang tewas.
Militer Israel tidak segera menanggapi permintaan komentar. Israel mengatakan pihaknya hanya menargetkan militan dan mencoba untuk menghindari melukai warga sipil. Mereka menyalahkan kematian warga sipil pada Hamas karena kelompok militan itu bercokol di daerah berpenduduk.
Perang Israel-Hamas dimulai ketika militan Palestina menyerbu Israel pada 7 Oktober 2023, menewaskan sekitar 1.200 orang, sebagian besar warga sipil, dan menculik 251 orang. Hamas masih menyandera 58 orang, sekitar sepertiga dari mereka diyakini masih hidup, setelah sebagian besar sisanya dibebaskan dalam perjanjian gencatan senjata atau kesepakatan lainnya.
Sedangkan kampanye militer Israel telah menewaskan lebih dari 54.000 warga Palestina, sebagian besar wanita dan anak-anak. Serangan itu telah menghancurkan wilayah Gaza yang luas dan mengungsikan sekitar 90 persen penduduk.