Satu Juta Anak Gaza Alami Trauma, Depresi, Kecemasan dan Keinginan Bunuh Diri


Setidaknya satu juta anak di Gaza membutuhkan dukungan kesehatan mental dan psikososial untuk mengatasi depresi, kecemasan, dan pikiran bunuh diri. Sekitar 17.000 anak menjadi yatim piatu atau terpisah dari keluarga mereka di Gaza serta kehilangan sekolah dan pendidikan.

Kepala Bantuan Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) Tom Fletcher Kamis (23/1/2024) berbicara kepada Dewan Keamanan PBB tentang apa yang telah dialami anak-anak Palestina di Gaza selama 15 bulan terakhir sejak dimulainya serangan tanpa pandang bulu Israel di Jalur tersebut. “Satu generasi telah mengalami trauma,” kata Fletcher memberi pengarahan kepada dewan.

“Menurut UNICEF, satu juta anak membutuhkan dukungan kesehatan mental dan psikososial untuk mengatasi depresi, kecemasan, dan pikiran bunuh diri,” tambahnya. Ia juga mencatat bahwa perkiraan menunjukkan lebih dari 17.000 anak menjadi yatim piatu atau terpisah dari keluarga mereka di Gaza.

Anak-anak tersebut juga kehilangan sekolah dan pendidikan. “Anak-anak terbunuh, kelaparan, dan mati beku. Mereka cacat, menjadi yatim piatu, terpisah dari keluarga mereka,” Fletcher menambahkan.

“Banyak yang mengalami kekerasan seksual. Anak-anak perempuan, yang mengalami penghinaan tambahan karena tidak adanya perawatan menstruasi, menjadi terekspos dan rentan.”

Sementara perang telah mencapai gencatan senjata, Fletcher mengatakan PBB dan mitranya memanfaatkan setiap kesempatan untuk meningkatkan respons di seluruh Jalur Gaza. “Akses kemanusiaan yang aman dan tanpa halangan, bersamaan dengan tidak adanya permusuhan dan hampir sepenuhnya berhentinya penjarahan kriminal selama beberapa hari terakhir, telah meningkatkan kemampuan kami untuk beroperasi secara signifikan,” kata Fletcher kepada dewan.

Ia juga menambahkan bahwa mereka telah meningkatkan aliran bantuan yang masuk, meningkatkan kapasitas penyimpanan dan pekerjaan perbaikan, menyediakan layanan penyelamatan jiwa, dan melaksanakan penilaian kebutuhan dan kerusakan.

“Kami menyalurkan pasokan ke tempat penampungan darurat dan pusat distribusi yang telah ditentukan di seluruh Jalur Gaza,” katanya, seraya menambahkan bahwa lebih dari dua juta warga Gaza bergantung pada dukungan kemanusiaan mereka. “Sangat penting bahwa persediaan stok diisi ulang secara teratur.”

Dari lebih 47.283 warga Palestina yang terbunuh sejak Oktober 2023, mayoritasnya adalah wanita dan anak-anak. PBB sebelumnya telah berbicara tentang dampak perang Israel terhadap anak-anak, dengan warga sipil di bawah usia 18 tahun yang jumlahnya hampir 50 persen dari populasi Gaza.

Laporan dan survei sebelumnya mengungkap dampak mental yang ditimbulkan serangan tersebut. War Child UK mengungkapkan pada Desember bahwa banyak anak Gaza merasa bahwa kematian sudah dekat dan ingin mati. CEO badan amal itu mengatakan hampir setiap anak membutuhkan dukungan psikologis dan pemulihan.

Exit mobile version