Sulsel

Saat El Nino, Petani Padi di Maros Sulsel Justru Panen Raya

Rata-rata Produksi Mencapai 9,65 Ton Per Hektare

Ada peristiwa yang tak biasa di Desa Alatengae, Kecamatan Bantimurung, Kabupaten Maros, Sulawesi Selatan (Sulsel). Di saat Indonesia mengalami kekeringan panjang akibat dampak El Nino,  petani di desa itu, Jumat (20/10/2023) jutsru panen padi.

Ada sekitar 50 hektare lahan sawah yang siap panen dengan rata-rata produksi mencapai 9,65 ton per hektare.

Pj Gubernur Sulsel Bahtiar Baharuddin yang melakukan panen padi bersama Bupati Maros Chaidir Syam dan sejumlah pejabat di Sulsel mengaku bersyukur, karena salah satu kabupaten di wilayahnya bisa melakukan panen di tengah fenomena El Nino yang mengakibatkan kekeringan ekstrem di sejumlah wilayah di Sulsel.

Itu sebabnya Bahtiar memberikan apresiasi yang setinggi tingginya kepada petani dan seluruh stakeholder yang terlibat mendukung keberhasilan ini.

“Terimakasih kepada seluruh petani, pendamping, dan penyuluh pertanian serta pihak terkait atas kerjasamanya dan kerja kerasnya selama ini, sehingga di tengah-tengah El Nino masih bisa melakukan panen raya di lahan seluas 50 hektare,” kata Bahtiar.

Dia mengungkapkan,  jika panen kali ini menunjukkan eksistensi Sulsel sebagai salah satu lumbung pangan nasional. Kondisi ini harus dipertahankan dan mengajak para generasi muda untuk mau menjadi petani.

“Jangan sampai generasi muda kita tidak mau menjadi petani. Harus bangga menjadi petani supaya bisa terus menjaga Sulsel sebagai lumbung pangan nasional,” tuturnya.

Dalam kesempatan itu Bahtiar mencoba memanen padi dengan traktor jenis combine harvester. Dia mengajak Bupati Maros Chaidir Syam untuk mendampinginya.

Dengan traktor Bahtiar mengelilingi sebagian ruas sawah untuk melakukan panen. Dengan senyum lebar, ia mengendarai mobil panen tersebut dan dibantu oleh seorang operator di sampingnya.

Sementara, Bupati Maros Chaidir Syam mengungkapkan keberhasilan panen yang dilakukan petani di wilayahnya berkat pemanfaatan sumber daya air yang ada dengan menggunakan sistem pompanisasi untuk mengairi persawahan.

Metode ini begitu efektif hingga lahan pertanian di Maros, terutama di Kecamatan Bantimurung tidak kekurangan air dan menghindarkannya dari puso.

“Petani kita mampu memanfaatkan sumber daya air yang ada, apalagi sistem pompanisasi untuk mengairi persawahan ini adalah inisiasi dari pemerintah. Jadi panen ini adalah bentuk sinergi kita dalam menjaga kebutuhan pangan di Sulsel,” tuturnya.

Back to top button