Profil Pahala Mansury, Wamen BUMN yang Pindah Posisi Jadi Wamenlu

Presiden Joko Widodo rencananya akan melakukan reshuffle pada beberapa anggota kabinet Indonesia Maju di Istana Negara, Senin (17/7/2023). Salah satu namanya yang akan dilantik hari ini adalah Wakil Menteri (Wamen) Badan Usaha Milik Negara (BUMN) I. Pahala Mansury yang digadang-gadang akan menjadi Wakil Menteri Luar Negeri (Wamenlu).
Dikutip dari laman BUMN, pria kelahiran Bogor, 8 April 1971 ini dilantik sebagai Wamen BUMN pada 23 Desember 2020 menggantikan Budi Gunadi Sadikin yang saat ini menjabat sebagai Menteri Kesehatan. Sebelum masuk ke lembaga eksekutif, ia juga pernah menjabat sebagai Direktur Utama PT Bank Tabungan Negara (Persero) dari tahun 2019 hingga 2020.
Pemilik nama lengkap Pahala Nugraha Mansury ini juga pernah menduduki jabatan strategis di beberapa BUMN seperti Direktur Keuangan PT Pertamina (Persero) di tahun 2018 hingga 2019, Direktur Utama PT Garuda Indonesia (Persero) Tbk di tahun 2017 sampai 2018, Direktur Treasury & Market PT Bank Mandiri (Persero) Tbk di tahun 2015 hingga 2017, serta pengalaman profesional di berbagai konsultan internasional.
Selain itu, ia juga pernah meraih penghargaan sebagai ASEAN’s Best CFO pada 2021, Indonesia’s Best CFO pada 2013 dan menjadi Runner Up Finance Asia Indonesia CFO of the year pada 2007 dan 2009. Ia menamatkan pendidikan S1 di Fakultas Ekonomi, Universitas Indonesia, Pahala melanjutkan pendidikannya ke jenjang yang lebih tinggi dan meraih gelar MBA di NYU Stern School of Business.
Berdasarkan Laporan Harta Kekayaan Penyelenggara Negara (LHKPN), Pahala diketahui memiliki kekayaan sebesar Rp250.678.833.486. Laporan tersebut ia cantumkan dalam Laporan Harta Kekayaan Penyelenggara Negara (LHKPN) yang disampaikan pada tahun 2022 saat masih menjabat sebagai Wamen BUMN.
Berdasarkan laporan tersebut, Pahala memiliki lima tanah dan bangunan yang berada di Jakarta Selatan dengan nilai mencapai Rp56 miliar. Selain itu, ia juga memiliki beberapa kendaraan mewah seperti mobil Mercedes Benz B 200 tahun 2014, Mercedes Benz SLE 400 tahun 2016 hingga Alphard 3000CC tahun 2019 dimana jika ditotal bisa mencapai Rp2,245 miliar.
Lebih lanjut, Pahala juga memiliki bergerak lainnya senilai Rp1,49 miliar dan surat berharga senilai lebih dari Rp180 miliar, kas dan setara kas senilai Rp9,949 miliar dan harta lainnya senilai Rp244 juta. Terakhir, pahala juga memiliki utang senilai Rp100 juta.