Market

Distribusi Tahun Ini Lebih Kecil, DPR Patahkan Klaim Bahlil dan Pastikan Gas Melon Langka


Pernyataan Menteri ESDM Bahlil Lahadalia yang mengklaim tak ada kelangkaan Elpiji (LPG) 3 Kg di masyarakat. Bahlil menjelaskan yang terjadi saat ini bukanlah kelangkaan, tapi proses perubahan dari pengecer menjadi pangkalan. Dia juga menegaskan kuota gas tabung melon tahun ini sama dengan 2024.

“Kelangkaan daripada Elpiji itu sebenarnya enggak ada, enggak ada. Kenapa? Karena semua kebutuhan dari tahun 2024 ke 2025, volumenya sama, dan kami siapkan sekarang,” kata Bahlil kepada wartawan di kawasan Bogor, Jawa Barat, Minggu (2/2/2025).

Fakta berbeda diungkap anggota Komisi Xii DPR Nevi Zuairina. Dia menyebut penetapan kuota elpiji 3 Kg bersubsidi pada 2025 yang lebih rendah dibandingkan realisasi penyaluran pada tahun sebelumnya.

Baca Juga:  Bandara Soetta Catat Ada 1.082 Penerbangan di H-2 Lebaran 2025

Pada 2024, kata Nevi, distribusi Elpiji 3 Kg mencapai 414.134 metrik ton, sementara kuota tahun ini hanya sebesar 407.555 metrik ton. Pemerintah memang mengklaim adanya kenaikan kuota dalam APBN 2025 sebesar 8,17 juta metrik ton atau naik 2,1 persen dibanding tahun lalu. Namun, kata ia, angka ini tetap lebih kecil dibandingkan realisasi tahun sebelumnya.

“Dengan pertumbuhan jumlah penduduk dan kebutuhan energi yang terus meningkat, kebijakan ini berisiko memperburuk kelangkaan di banyak daerah,” katanya melalui keterangannya, diterima di Jakarta, Minggu (2/2/2025).

Dia meminta pemerintah turun tangan mengatasi kelangkaan yang terjadi di berbagai wilayah dalam beberapa minggu terakhir. Kelangkaan ini, kata dia, sangat berdampak pada masyarakat kecil, terutama rumah tangga berpenghasilan rendah dan pelaku usaha mikro yang menggantungkan aktivitas sehari-hari pada gas bersubsidi.

Baca Juga:  Yang Boleh Tanggapi Kebijakan Ngawur Trump, Presiden Prabowo Batasi 3 Menteri Ini

“Jika tidak segera diatasi, kondisi ini bisa berdampak luas pada kesejahteraan masyarakat, terutama di sektor ekonomi kecil yang sangat bergantung pada ketersediaan gas bersubsidi,” ujar dia.

Back to top button