Market

Menteri Sandi Bermain Api dengan COVID-19 di China yang Menggila

Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Sandiaga Uno rupanya sedang bermain api. Di tengah meledaknya kasus COVID-19 di China yang membuat kewalahan sistem kesehatan negara itu, ia malah menyatakan kesiapan Indonesia menyambut wisatawan mancanegara asal Negeri Panda.

Pertimbangan Sandi Uno adalah negara yang juga berjuluk negeri Tirai Bambu itu akan membuka perbatasan pada 8 Januari 2023.

“(Kesiapan Indonesia disebabkan) situasi pandemi COVID-19 sudah terkendali, bahkan tingkat kekebalan atau imunitas masyarakat Indonesia sudah di atas 98 persen. Selain itu, Presiden Joko Widodo pada Jumat (30/12/2022) secara resmi telah mencabut Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM),” ujar dia dalam Weekly Brief with Sandi Uno di Jakarta, Rabu (4/1/2023).

Baca Juga:  QRIS Harus Dipertahankan, Permintaan Konyol Trump tak Usah Pemerintah Turuti

Hingga kini, pemerintah masih memberlakukan Surat Edaran (SE) Satuan Tugas (Satgas) Penanganan COVID-19 Nomor 25 tanggal 1 September 2022 untuk Pengaturan Pelaku Perjalanan Luar Negeri (PPLN). Namun, kementerian/lembaga terkait masih berkoordinasi untuk merumuskan kebijakan terbaik.

“Dalam menyambut wisatawan China kita lakukan dalam prinsip tentunya terbuka dengan penuh kehati-hatian,” kata Sandiaga.

Dia menyampaikan bahwa ada beberapa permintaan dari maskapai internasional China untuk membuka penerbangan langsung ke Jakarta dan Bali, seperti Air China, China Eastern, dan China Southern.

Maskapai nasional seperti Garuda, Lion Air, dan Batik Air diharapkan pula dapat memenuhi permintaan penerbangan langsung tersebut.

Penerbangan langsung ini disebut bakal memudahkan wisatawan China yang datang ke Indonesia. Sebab, biasanya wisman China yang ingin ke Bali melalui Singapura terlebih dahulu, baru kemudian menuju Bandara Soekarno Hatta menggunakan penerbangan domestik menuju Bandara International I Gusti Ngurah Rai, Bali.

Baca Juga:  Ini Faktor yang Bikin Investor Ragu hingga Berdampak ke Ekonomi Indonesia

Alternatif lainnya, wisatawan China menggunakan penerbangan langsung dari Singapura ke Bali.

Untuk jumlah kunjungan wisman asal China dan Hong Kong, sesuai data dari Badan Pusat Statistik (BPS) baru mencapai 94.924 kunjungan selama periode Januari-Oktober 2022. Jumlah ini masih terbilang sedikit jika dibandingkan dengan sebelum pandemi yang menyentuh 2,07 juta kunjungan wisman asal China di tahun 2019.

“Oleh karena itu, target wisman China di tahun ini (2023) sebesar 253 ribu kami sangat yakin bisa direalisasikan,” imbuh Menparekraf.

Back to top button