Pimpin Upacara Hari Lahir Pancasila, Wabup Bulukumba, Edy Manaf Serahkan Bendera Merah Putih

INILAHSULSEL.COM – Kabupaten Bulukumba hari ini merayakan Hari Lahir Pancasila dengan menggelar upacara yang dipimpin oleh Wakil Bupati Andi Edy Manaf.

Upacara berlangsung di halaman Kantor Bupati Bulukumba dan dihadiri oleh berbagai elemen masyarakat, mulai dari pejabat pemerintahan, anggota DPRD, Forkopimda, TNI/Polri, hingga pelajar, pada Sabtu, 1 Juni 2024.

Upacara dimulai dengan pengibaran bendera Merah Putih yang diiringi oleh lagu kebangsaan Indonesia Raya. Suasana khidmat terasa sepanjang upacara, mencerminkan rasa cinta dan bangga masyarakat Bulukumba terhadap Pancasila dan Negara Kesatuan Republik Indonesia.

Peringatan Hari Lahir Pancasila ini diharapkan dapat meningkatkan semangat nasionalisme dan mempererat persatuan dan kesatuan.

Momentum ini juga ditandai dengan pencanangan Gerakan Nasional 10 Juta Bendera Tahun 2024. Wakil Bupati Andi Edy Manaf menyerahkan bendera Merah Putih secara simbolis kepada perwakilan Pemda, TNI, Polri, dan pelajar.

Kepala Badan Kesbangpol, Ahmad Arfan, sebagai penanggung jawab kegiatan, menyatakan bahwa puncak Gerakan 10 Juta Bendera akan digelar di Kabupaten Paser, Provinsi Kalimantan Timur, pada bulan Agustus mendatang.

“Seperti tahun lalu, Bulukumba menjadi tuan rumah pelaksanaan Gerakan Nasional 10 Juta Bendera. Tahun ini, puncaknya di Kabupaten Paser, Kalimantan Timur,” ungkapnya.

Pada upacara Hari Lahir Pancasila ini, Wakil Bupati Andi Edy Manaf membacakan pidato dari Kepala Badan Pembinaan Ideologi Pancasila RI, Yudian Wahyudi.

Berikut beberapa petikan pidato tersebut:

SALAM PANCASILA!

Saudara dan Saudariku Sebangsa dan Setanah Air,

Pada hari ini, 1 Juni 2024, kita memperingati Hari Lahir Pancasila. Hari ketika Bung Karno, sebagai Proklamator Kemerdekaan dan Bapak Pendiri Bangsa, pertama kali memperkenalkan Pancasila melalui pidatonya pada tahun 1945 di depan sidang Badan Penyelidik Usaha-usaha Persiapan Kemerdekaan (BPUPK).

Peringatan Hari Lahir Pancasila Tahun 2024 ini mengambil tema “Pancasila Jiwa Pemersatu Bangsa Menuju Indonesia Emas 2045”. Tema ini mengandung makna bahwa Pancasila menyatukan kita dengan segala perbedaan suku, agama, budaya, dan bahasa dalam menyongsong 100 tahun Indonesia Emas yang maju, mandiri, dan berdaulat.

Patut kita syukuri sebagai sebuah bangsa yang majemuk, Pancasila dan nilai-nilai yang dikandungnya menjadi bintang pemandu kehidupan bangsa agar sesuai dengan cita-cita pendirian negara.

Keberadaan Pancasila merupakan anugerah dari Tuhan Yang Maha Esa untuk bangsa Indonesia. Di dalam Pancasila terkandung nilai-nilai luhur yang menjunjung tinggi inklusivitas, toleransi, dan gotong royong. Keberagaman yang ada merupakan berkat yang dirajut dalam identitas nasional “Bhinneka Tunggal Ika”.

Dalam momentum yang sangat bersejarah ini, saya mengajak seluruh komponen bangsa di mana pun berada untuk bahu-membahu membumikan nilai-nilai Pancasila ke dalam setiap aspek kehidupan bermasyarakat, berbangsa, dan bernegara. Sebagai meja statis, Pancasila terbukti mampu mempersatukan kita dalam menghadapi beragam gelombang tantangan dan ujian sejarah, sehingga sampai saat ini Indonesia tetap berdiri kokoh dan tangguh sebagai bangsa yang besar.

Sedangkan sebagai leitstar dinamis, Pancasila merupakan bintang penuntun yang membawa Indonesia menuju gerbang kemajuan dan kemakmuran di era globalisasi teknologi dan informasi saat ini.

Perkembangan situasi global yang ditandai kemajuan teknologi komunikasi yang begitu pesat menjadi tantangan tersendiri bagi bangsa Indonesia. Pancasila diharapkan menjadi filter agar bangsa Indonesia tidak mengalami disorientasi di masa depan.

Pesatnya kemajuan teknologi informasi yang ditandai dengan masifnya penggunaan teknologi dan ponsel pintar dalam mengakses informasi melalui beragam media harus dimanfaatkan secara bijaksana untuk menyiarkan konten-konten dan narasi positif yang mencerminkan aktualisasi nilai-nilai Pancasila di tengah kehidupan bermasyarakat, berbangsa, dan bernegara.

Lebih dari itu, saya mengajak seluruh komponen bangsa untuk mengarusutamakan Pancasila dengan metode dan cara-cara kekinian dalam menyongsong bonus demografi yang akan menempatkan kaum milenial dan Gen-Z sebagai pelaku utama pembangunan bangsa.

Upacara Hari Lahir Pancasila ini tidak hanya menjadi momen peringatan, tetapi juga sebagai pengingat akan pentingnya mengamalkan nilai-nilai Pancasila dalam kehidupan sehari-hari.

Exit mobile version