Muhammadiyah Bela Ustaz Nuruddin: Saling Menjatuhkan Bukan Ajaran Islam

Ketua Pimpinan Pusat Muhammadiyah, Dadang Kahmad, menanggapi serangan kelompok Salafi terhadap cendekiawan Muslim Ustaz Nuruddin dengan ajakan untuk saling berlomba dalam kebaikan. Ia menyayangkan tindakan saling menjatuhkan di antara umat Islam, yang menurutnya bertentangan dengan ajaran Islam yang penuh kedamaian dan saling menghormati.
“Sungguh disayangkan jika umat Islam saling menjatuhkan dan menyalahkan. Agama adalah tafsir masing-masing terhadap teks suci Al-Qur’an,” ujar Dadang kepada Inilah.com, Jumat (3/1/2025).
Dakwah Harus Mengedepankan Kebaikan
Dadang menegaskan bahwa perbedaan pandangan dalam Islam seharusnya tidak menjadi alasan untuk saling menyerang. Ia mengutip Surat Al-Maidah ayat 48 sebagai pengingat bahwa umat Islam perlu berlomba-lomba dalam berbuat kebaikan.
“Al-Maidah ayat 48 mengajarkan kita untuk memahami adanya berbagai firqah dan manhaj. Yang penting adalah fastabiqul khairat, berlomba-lomba dalam kebaikan. Menentukan siapa yang salah di antara kaum Muslimin adalah urusan di hadapan Allah nanti,” jelasnya.
Serangan terhadap Ustaz Nuruddin
Ustaz Nuruddin, yang dikenal luas dengan pengetahuan mendalam dalam filsafat Islam, menjadi sasaran framing negatif dari kaum Salafi. Tuduhan seperti Syiah dan zindiq dilontarkan kepadanya, bahkan serangan itu menyeret nama orang tuanya.
Meski demikian, Ustaz Nuruddin tetap memilih untuk merespons dengan tenang. Ia fokus memperkuat dakwahnya dan menegaskan pentingnya membawa harapan dalam dakwah.
“Kami mengikuti salaf dengan bukti, sementara mereka mempromosikan salaf dengan caci maki. Kami menyebarkan Islam dengan harapan, bukan dengan vonis bid’ah atau takfir,” tegasnya.
Sikap Muhammadiyah
Menyoroti situasi ini, Muhammadiyah mengajak umat Islam untuk menjaga persatuan dan menghormati perbedaan. Dadang Kahmad menegaskan bahwa Muhammadiyah selalu mendorong semangat moderasi dan dialog.
“Yang penting adalah bagaimana umat Islam bersama-sama memajukan peradaban dengan dakwah yang santun dan konstruktif. Mari berlomba-lomba dalam kebaikan,” tutupnya.
Dakwah Ustaz Nuruddin yang Tetap Berjalan
Tuduhan yang dialamatkan kepadanya tidak membuat Ustaz Nuruddin goyah. Jadwal ceramahnya tetap penuh, buku-bukunya laris, dan jamaah yang hadir semakin banyak.
Respons santun yang ditunjukkan Ustaz Nuruddin dan dukungan dari berbagai pihak, termasuk Muhammadiyah, menjadi bukti bahwa dakwah yang berlandaskan ilmu dan akhlak mulia selalu memiliki tempat di hati umat.