Sulsel Luncurkan Aplikasi “Inzting”, Cegah Stunting dari Hulu ke Hilir
Pj Gubenur Bahtiar dan Shofa Marwah Jadi Bapak dan Bunda Asuh Stunting

Pemerintah Provinsi Sulawesi Selatan (Sulsel) meluncurkan aplikasi “Ikhtiar Men-Zero-kan Stunting (Inzting)” untuk mencegah stunting dari hulu ke hilir. Bersamaan dengan itu, Pj Gubernur Sulawesi Selatan Bahtiar Baharuddin dan istrinya, Sofha Marwah juga dikukuhkan menjadi Bapak dan Bunda Asuh Anak Stunting (BAAS).
Pengukuhan pasangan yang ulang tahun pernikahannya tepat pada hari Valentine itu dilakukan oleh Kepala Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional (BKKBN) Hasto Wardoyo.
Dalam kesempatan itu, Hasto mengapresiasi langkah Pemprov Sulsel meluncurkan aplikasi Inzting.
“Memang ini (aplikasi Inzting) dari hulu sampai hilir mulai dari remaja, mau nikah, hamil, kemudian setelah melahirkan, bayi di bawah lima tahun (balita) tercakup semua di dalam aplikasi,” kata Hasto dalam keterangan resmi yang diterima di Jakarta, Rabu (4/10/2023).
Ia mengapresiasi aplikasi tersebut karena menyangkut penanganan stunting dari hulu ke hilir, dan tepat menyasar keluarga berisiko stunting.
Ia juga mengutarakan bahwa provinsi Sulsel telah melaksanakan lima pilar dalam target tujuan pembangunan berkelanjutan pada tahun 2030 yang tertuang dalam Peraturan Presiden Nomor 72 Tahun 2021 tentang Percepatan Penurunan Stunting.
“Yang diberikan kepada para gubernur ada lima pilar. Pertama, komitmen, kemudian sosialisasi lewat Komunikasi, Informasi, dan Edukasi (KIE), ketiga, konvergensi, keempat, penyediaan pangan, dan terakhir data. Hari ini saya lihat komitmen Pak Gubernur luar biasa, jadi Bapak Asuh Anak Stunting (BAAS),” tutur Hasto.
Satu Data
Sementara Bahtiar menyatakan, pihaknya terus mendorong satu data agar penanganan stunting bisa tepat sasaran, merata dan tidak terduplikasi.
“Saya sejak awal dulu ada satu data, karena bagaimana supaya uang yang terbatas itu bisa terkonsolidasi, maka harus berangkat dari satu data, satu data oleh seluruh instansi kabupaten/kota sama semua,” ujar Bahtiar.
Ia menjelaskan, basis data tersebut telah diintegrasikan di tingkat provinsi. “Nanti satu pintu untuk dilaporkan ke Kementerian Kesehatan dan BKKBN RI. Kemudian, ada juga data dari BKKBN yang bisa kita hubungkan,” katanya.
Ia juga menekankan bahwa ada banyak aspek yang harus digerakkan dalam percepatan penurunan stunting di Sulsel.
“Mengatasi stunting ini kelihatannya memiliki banyak dimensi aspek, yakni kesehatan, kebiasaan, ekonomi, budaya, pengetahuan, maupun faktor-faktor di luar kendali manusia seperti alam, dan lain sebagainya,” paparnya.
Aplikasi Inzting sebagai pengembangan digitalisasi inovasi, kata Bahtiar, memiliki tujuan untuk mewujudkan lingkungan keluarga yang berdaya dan mandiri, serta mampu mengupayakan kesehatan pribadi dan ketahanan keluarga secara optimal.