News

Penjelasan Pakar Epidemiologi, Alasan Surabaya Rendah Infeksi Varian Omicron

Pakar Epidemiologi Universitas Airlangga (Unair) Surabaya, Dr Windhu Purnomo mengatakan ada sejumlah indikator yang membuat hospitalisasi untuk Omicron jauh lebih rendah di Kota Surabaya. Salah satunya yakni, capaian vaksinasi COVID-19, baik dosis 2 maupun lanjut usia.

“Per tanggal 30 Januari 2022, vaksinasi dosis dua Surabaya sudah mencapai 109,02 persen. Sedangkan untuk lansia nyaris 100 persen atau kurang 7 persen. Nah, untuk lansia yang belum divaksin itu segera dituntaskan,” kata Windhu di Surabaya, Selasa (1/2/2022).

Selain itu, Windhu juga mendorong Pemkot Surabaya untuk menerapkan kebijakan PeduliLindungi kepada seluruh sektor. Baik itu di pusat perbelanjaan, restoran, perkantoran, fasilitas umum industri maupun rumah ibadah. Ini sebagai upaya surveilans untuk mencegah meningkatnya kasus COVID-19.

Baca Juga:  Prabowo Singgung Elite di Jakarta tidak Bisa Hidup Tanpa Petani: Tanpa Pangan, tak Ada Negara

“Jika ada pelaku usaha yang melanggar, kalau perlu itu ditutup, kita harus tegas. Jadi satgas harus tegas di dalam pelaksanaan implementasi PeduliLindungi,” ucapnya.

Sementara itu, Dekan Fakultas Kesehatan Masyarakat Unair, dr Santi Martini, menyampaikan pada September hingga Desember 2021, kasus COVID-19 terus melandai namun sejak Januari 2022 kembali meningkat cukup signifikan.

“Ini menunjukkan kita harus meningkatkan lagi kewaspadaan terhadap Covid-19. Karakteristik COVID-19 adalah penyakit menular. Kalau masih ada yang sakit, tentu masih ada sumber penularan, ini yang harus kita waspadai,” kata Santi.

Makanya, dia juga mendorong setiap RW di Surabaya agar menguatkan kembali Satgas Kampung Tangguh. Hal ini dinilainya penting, terutama untuk memonitor tamu atau warga yang seusai melakukan perjalanan dari luar daerah.

Baca Juga:  Pastikan Keamanan Masyarakat, Kemenko Polkam Tinjau Destinasi Wisata Selama Lebaran

“Jadi penting juga untuk memonitor tempat-tempat umum apakah telah menerapkan prokes dengan baik. Kemudian, aplikasi PeduliLindungi apakah benar sudah diterapkan dengan baik,” pungkasnya.

Back to top button