News

Insiden Penikaman di Sekolah Kejuruan China Tewaskan 8 Orang

Minggu, 17 November 2024 – 21:53 WIB

Ilustrasi penikaman. (Foto: Unsplash)

Ilustrasi penikaman. (Foto: Unsplash)

Berita Terkini, Eksklusif di WhatsApp Inilah.com

+ Gabung

Delapan orang tewas dan 17 lainnya terluka dalam insiden penikaman yang terjadi di sebuah sekolah kejuruan di Provinsi Jiangsu, China, Sabtu (16/11/2024). Polisi mengatakan bahwa tersangka, yang seorang mantan siswa, telah ditangkap.

“Serangan itu terjadi pada malam hari di Institut Seni dan Teknologi Kejuruan Wuxi di Kota Yixing di Provinsi Jiangsu,” kata polisi Yixing dalam sebuah pernyataan, yang mengonfirmasi jumlah korban.

Polisi mengatakan tersangka, yang berusia 21 tahun, adalah seorang mantan siswa sekolah tersebut yang seharusnya lulus tahun ini, tetapi gagal dalam ujiannya.

Baca Juga:  Trust Indonesia: Tak Ada Urgensi Kota Solo Jadi Daerah Istimewa

Advertisement

Advertisement

“Dia kembali ke sekolah untuk melampiaskan kemarahannya dan melakukan pembunuhan tersebut,” kata polisi, seraya menambahkan bahwa tersangka telah mengaku.

Pernyataan tersebut mengatakan bahwa tersangka kemungkinan besar juga dimotivasi oleh ‘ketidakpuasan terhadap kompensasi magang’. Polisi masih menyelidiki serangan itu.

Kejahatan dengan penikaman menggunakan pisau hal yang umum terjadi di China, di mana penggunaan senjata api dikontrol dengan ketat. Namun serangan dengan jumlah korban jiwa yang tinggi relatif jarang terjadi.

Awal pekan ini, seorang pria berusia 62 tahun menewaskan 35 orang dan melukai lebih dari 40 lainnya ketika ia menabrakkan mobil SUV kecilnya ke kerumunan di Kota Zhuhai di selatan.

Baca Juga:  Duta Palma Group Didakwa Rugikan Negara Rp4,93 T dan Perekonomian Rp73,92 T

Ada serentetan serangan lain dalam beberapa bulan terakhir.

Pada Oktober, di Shanghai, seorang pria membunuh tiga orang dan melukai 15 lainnya dalam penikaman di sebuah supermarket.

Dan sebulan sebelumnya, seorang siswa sekolah Jepang ditikam hingga tewas di kota selatan Shenzhen, yang berbatasan dengan Hong Kong

Topik

BERITA TERKAIT

Back to top button