Pernikahan Pasangan Gaza Membawa Kebahagiaan Pengungsi di Nuseirat

Sepasang suami istri Palestina telah melangsungkan pernikahan di sebuah sekolah yang menampung para pengungsi di kamp Nuseirat dekat Deir al-Balah di Jalur Gaza tengah. Para pengungsi pun bernyanyi dan merayakan pernikahan tersebut.
Kantor berita Anadolu melaporkan, pengantin pria Mohammed Radi dan pengantin wanita Hanan Abu Tarboush mengabaikan serangan gencar Israel selama sehari dan bersikeras merayakan pernikahan mereka yang digelar Jumat (6/9/2024). Acara ini menyebarkan kegembiraan di sekolah yang dijadikan kamp pengungsi itu meskipun semua penderitaan telah dialami para penghuninya.
Kamp pengungsi Nuseirat telah menyaksikan banyak pembantaian selama perang Gaza, yang kini memasuki bulan kesebelas. Juni lalu tentara Israel menewaskan sedikitnya 276 orang di sana saat melakukan serangan yang diklaimnya untuk menyelamatkan empat tawanan yang ditahan oleh Hamas.
Lebih dari 500 warga Palestina terluka dalam serangan itu, memenuhi Rumah Sakit Syuhada Al-Aqsa di Deir el-Balah, dengan setiap inci lantai dipenuhi orang-orang yang kesakitan, berdarah, dan menjerit.
Pasangan berusia dua puluhan itu berlindung di sekolah Nuseirat setelah rumah mereka dibom dan, seperti ribuan orang mengungsi lainnya di sekolah tersebut, saat ini mereka tidak punya tempat lain untuk dituju.
Saat pesawat Israel terbang rendah di atas kepala dan ledakan terdengar di kejauhan, suara genderang pernikahan dan lagu-lagu patriotik serta tradisional Palestina bergema untuk merayakan pasangan tersebut. Satu-satunya tempat yang dapat mereka sebut rumah setelah pernikahan adalah sudut kecil ruang kelas.
Warga Palestina di sekolah tersebut menggendong Mohammed Radi di pundak mereka untuk merayakan pernikahannya, sementara anak-anak berkumpul di sekitarnya. “Kami menggelar pesta pernikahan di sekolah karena kami ingin tetap bahagia meski terus menerus merasakan sakit dan perang. Kami akan melawan pendudukan dengan senyuman anak-anak kami,” kata Radi.
Banyak pasangan Palestina lainnya yang melangsungkan pernikahan di Gaza meskipun ada perang Israel. Sekitar 90 persen dari 2,3 juta penduduk Gaza telah mengungsi akibat perang, yang sejauh ini telah menewaskan sedikitnya 40.939 orang dan melukai 94.616 lainnya.