Pemprov Sulsel Evaluasi Kinerja Daerah dalam Penurunan Stunting Melalui 8 Aksi Konvergensi

INILAHSULSEL.COM – Pemerintah Provinsi Sulawesi Selatan melalui Badan Perencanaan Pembangunan, Penelitian, dan Pengembangan Daerah (Bappelitbangda) menggelar Penilaian Kinerja 8 Aksi Konvergensi Percepatan Penurunan Stunting di Provinsi Sulsel Tahun 2024.

Plh Kepala Bappelitbangda Sulsel, Andi Bakti Haruni, menjelaskan bahwa kegiatan ini bertujuan untuk mengevaluasi kinerja pemerintah kabupaten/kota dalam melaksanakan 8 aksi konvergensi, memastikan akuntabilitas, serta mengapresiasi upaya yang dilakukan.

“Inti dari kegiatan ini ada tiga: mengevaluasi kinerja, memastikan akuntabilitas, dan mengapresiasi upaya pemerintah kabupaten/kota,” ujar Andi Bakti, yang juga Ketua Panitia Penilaian Kinerja 8 Aksi Konvergensi Percepatan Penurunan Stunting.

Andi Bakti mengapresiasi inovasi-inovasi yang dilakukan oleh beberapa kabupaten/kota dalam menurunkan angka stunting dan menekankan pentingnya pengelolaan data terkait 8 aksi konvergensi ini.

Hasil evaluasi akan disampaikan kepada Kementerian Dalam Negeri RI untuk evaluasi lanjutan.

Staf Ahli Gubernur Bidang Pemerintahan yang juga Plt Kepala Dinas Sosial Sulsel, Abdul Malik Faisal, mewakili Pj Gubernur Sulsel Prof. Zudan Arif Fakrulloh, menyatakan bahwa beberapa daerah di Sulsel mengalami kenaikan angka stunting dari tahun 2022 ke 2023.

“Dari data yang ada, 11 kabupaten/kota mengalami peningkatan dan 13 kabupaten/kota mengalami penurunan. Penurunan tertinggi terdapat di Kabupaten Luwu Utara (14,3%), Gowa (11,9%), dan Bantaeng (6,3%). Sementara peningkatan tertinggi terjadi di Kabupaten Enrekang (8,5%), Barru (8%), dan Makassar (7,2%),” jelas Malik Faisal.

Prevalensi stunting di Sulsel masih tinggi, mencapai 27,4 persen menurut survei Kesehatan Indonesia tahun 2023, naik dari tahun sebelumnya.

Pj Gubernur Sulsel menargetkan penurunan angka stunting menjadi 23,8 persen pada tahun 2025, dan optimis angka tersebut bisa turun di bawah 20 persen tahun ini dengan kerja keras.

Dalam upaya percepatan penurunan stunting, Pj Gubernur menitipkan empat hal penting:

1. Peningkatan akses dan kualitas layanan kesehatan, terutama untuk ibu hamil, bayi, dan balita.
2. Peningkatan gizi ibu hamil dan anak balita.
3. Peningkatan akses air bersih dan sanitasi.
4. Peningkatan pendidikan dan kesadaran masyarakat melalui edukasi dan sosialisasi tentang pentingnya gizi dan kesehatan.

Kegiatan ini dihadiri oleh berbagai pihak, termasuk Asisten Pidana Militer Kejati Sulsel, Kabid PD Pontren, Kabid Penaiszawa, para Kepala Kantor Kemenag Kab/Kota se-Sulsel, Majelis Masyakhih, Ketua Yayasan Pendidikan IMMIM, Ketua Majelis Pengasuh Pondok Pesantren Sulsel, Ketua LP2M dan Kepala PGSA UIN Alauddin, Ketua Forum Komunikasi Pondok Pesantren Sulsel, Ketua DPP IMMIM, serta Para Pimpinan Pondok Pesantren se-Sulsel.

Exit mobile version