News

Sering Disebut Partai Nasakom, PAN Pertanyakan Kredibilitas LSI Denny JA

Hasil survei terbaru LSI Denny JA menunjukkan bahwa Partai Amanat Nasional (PAN) memiliki elektebilitas anjlok, kurang dari empat persen. Wakil Ketua Umum PAN, Viva Yoga Mauladi meyakini hasil survei tersebut tidak akan terbukti saat pemilu berlangsung.

Ia mengatakan sejak 2004 hingga kini, LSI Denny JA memang langganan menyebut PAN sebagai partai nasakom alias nasibnya satu koma. Bahkan pada Pemilu 2014 dan 2019, partai berlambang matahari putih juga sempat diprediksi tidak lolos ambang batas parlemen.

“Jika hasil dari lembaga survei itu akurat, valid, dan dapat dipertanggungjawabkan secara moral akademis maka semestinya sejak pemilu 2004 PAN tidak lolos PT, alias PAN tak dapat kursi DPR RI. Tetapi hasil survei mereka itu selalu tidak terbukti,” tegasnya kepada inilah.com, saat dihubungi di Jakarta, Selasa (7/2/2023).

Baca Juga:  Maruf Amin soal Wacana Evakuasi Warga Gaza ke Indonesia: Itu Sulit

“Dari data resmi KPU RI, di Pemilu 2004 PAN memeroleh suara nasional sebesar 6,44 persen, Pemilu 2009 sebesar 6,01 persen, Pemilu 2014 sebesar 7,59 persen, dan Pemilu 2019 sebesar 6,84 persen,” tambahnya.

Viva pun balik mempertanyakan mengapa lembaga survei sebesar LSI Denny JA, selalu konsisten salah dalam meneliti tentang partainya. Ia berharap hasil survei itu bukan lahir dari rasa sentimen.

“Apakah lembaga survei itu tidak kredibel? Tidak berlandaskan pada kaidah ilmiah? Apakah Sentimen pada PAN? Atau karena faktor lain? Tentu akan banyak pertanyaan masyarakat dari tidak akuratnya hasil survei mereka, sejak 2004 sampai sekarang,” ujar Viva.

Lebih lanjut dikatakannya, partainya sejak 2004 selalu rutin melakukan survei internal. Hasilnya, tutur dia, selalu berbeda dengan rilis yang dilakukan oleh beberapa lembaga survei. Kendati begitu, PAN tetap menghormati hasil survei dari lembaga manapun, untuk dijadikan bahan evaluasi partainya dalam membuat perencanaan strategis pemenangan Pemilu 2024.

Baca Juga:  Pencurian Pelat Besi Kolong Tol Dekat JIS, Pramono: Belum Tahu, Segera Ditindaklanjuti

“Sampai kapan para lembaga survei itu dapat memotret secara benar dan akurat elektabilitas PAN? Apakah tidak bosan jika hasil surveinya salah terus, sejak 2004 sampai sekarang, hehehe. Ayolah. Janganlah bersikap begitu terus kepada PAN,” kritiknya.

Diketahui, LSI Denny JA telah melakukan survei terhadap 1.200 responden dengan metode multistage random sampling. Adapun teknik pengumpulan data yang digunakan ialah wawancara tatap muka dengan kuesioner. Dengan margin of error sebesar 2,9 persen, survei ini dilaksanakan pada 4 hingga 15 Januari 2023.

Hasilnya, PDIP menjadi partai politk dengan elektabilitas tertinggi sebesar 22,7 persen, diikuti oleh Partai Golkar dengan 13,8 persen, dan Partai Gerindra 11,2 persen. Di klaster partai menengah, survei ini menunjukkan bahwa Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) memiliki elektabilitas sebesar 8 persen, Partai Demokrat 5 persen, Partai Keadilan Sejahtera (PKS) 4,9 persen, dan Partai NasDem 4,4 persen.

Baca Juga:  Sekjen PBB hingga Presiden Brasil akan Hadiri Pemakaman Paus Fransiskus

Kemudian, LSI Denny JA juga mengungkapkan elektabilitas Partai Perindo sebesar 2,8 persen, Partai Persatuan Pembangunan (PPP) 2,1 persen, dan Partai Amanat Nasional (PAN) 1,9 persen.

Back to top button