
INILAHSULSEL.COM – Mantan Penjabat (Pj) Gubernur Sulawesi Selatan, Bahtiar Baharuddin, menitipkan agar agenda pembangunan stadion di kawasan GOR Sudiang, Kota Makassar, tetap dilanjutkan.
Bahtiar juga meminta agar potensi tambang nikel eks PT Vale dikawal dengan baik untuk meningkatkan ekonomi masyarakat.
“Stadion itu tidak bisa dikerjakan kalau tidak ada jalannya. Dan saya (Pemprov) juga tidak punya uang,” kata Bahtiar dalam acara ramah tamah dan pelepasannya di Pelataran Ininnawa, Rumah Jabatan Gubernur Sulsel, Sabtu (18/5/2024) malam.
Bahtiar berharap Pj Gubernur Sulsel yang baru, Prof. Zudan Arif Fakrulloh, tetap bekerja sama dengan Pemkot Makassar untuk memastikan proyek stadion itu berjalan sesuai rencana.
Dia juga meminta Wali Kota Makassar, Moh Ramdhan Pomanto, memperkuat kolaborasi dengan Pemprov Sulsel.
“Pak Wali, kita harus lanjutkan pembangunan stadion itu. Harapan masyarakat Sulsel sangat besar. Nanti juga saya akan sampaikan hal ini kepada Pak Zudan,” tambah Bahtiar.
Bahtiar juga menyoroti potensi tambang nikel eks Vale di Luwu Timur (Lutim) yang harus dikawal secara ketat.
Menurutnya, tambang nikel tersebut menjadi rebutan banyak pihak sehingga perlu mendapat perhatian serius dari semua pihak.
“Seluruh rakyat Sulsel harus ikut mengawal. Dari forum ini, saya meminta wartawan untuk ikut mengawasi. Kita memiliki sumber daya bernama nikel di Luwu Timur yang diperebutkan oleh banyak orang dari seluruh dunia,” jelasnya.
Bahtiar menyampaikan bahwa pihaknya telah mengupayakan agar potensi nikel tersebut dikelola oleh Perseroda Sulsel dan Pemkab Lutim.
Dia menilai, potensi nikel tersebut dapat menjadi sumber pendapatan asli daerah (PAD) Sulsel.
“Tambang eks Vale ini sedang saya upayakan menjadi sumber kesejahteraan bagi masyarakat Sulsel melalui Perseroda kita. Bersama Perseroda Luwu Timur, kami sudah melakukan negosiasi. Awasi ini dengan cermat,” katanya.
“Jangan sampai tambang eks Vale seluas lebih dari 6 ribu hektare itu disalahgunakan untuk kepentingan pribadi. Awasi, karena ini adalah salah satu peluang kita untuk meningkatkan sumber Pendapatan Asli Daerah (PAD),” tegas Bahtiar.
Dalam kesempatannya, Bahtiar yang kini menjabat sebagai Pj Gubernur Sulawesi Barat (Sulbar), memohon maaf selama masa kepemimpinannya di Sulsel.
Dia juga mengucapkan terima kasih kepada unsur forkopimda Sulsel serta seluruh bupati dan wali kota yang mendukungnya selama menjadi Pj Gubernur Sulsel.
“Saya sekali lagi, sebagai manusia biasa memohon maaf lahir dan batin. Jika ada kekurangan dalam perilaku pribadi, saya mohon dimaafkan. Atas izin Allah SWT dan Bapak Presiden, saya diberi kesempatan ketiga kalinya untuk menjadi Pj Gubernur. Ini adalah kesyukuran bagi saya. Jadi, saya menerima penugasan ini sebagai kebaikan,” tutup Bahtiar.
Acara ramah tamah dan pelepasan Pj. Gubernur Sulsel, Dr. Bahtiar Baharuddin M.Si, dan Pj. Ketua TP PKK Sulsel, Hj. Sofha Marwah Bachtiar, SE, berjalan hangat.
Pada kegiatan itu, hadir pula Pj. Sekertaris Daerah Sulsel, Andi Muhammad Arsjad, Forkopimda Sulsel, bupati/wali kota se-Sulsel, kepala BUMN se-Sulsel, tokoh masyarakat, dan undangan lainnya.
Acara berlangsung santai dalam suasana kekeluargaan. Bahtiar berbincang lepas membagi pengalaman menjalankan amanah memimpin Sulawesi Selatan.
Ia juga menyampaikan pesan-pesan inspiratif serta memberi semangat ASN menjalankan tugas sebagai pelayan masyarakat.
“Kita sebagai ASN bekerja harus profesional dan tegak lurus Kita harus membangun trust di masyarakat dengan kerja-kerja yang profesional,” pesan Bahtiar.
Bachtiar juga mengatakan, jabatan merupakan amanah yang harus ditunaikan dengan penuh tanggung jawab.
“Mari jadikan amanah ini ladang ibadah bagi kita bersama,” ujarnya.
Diketahui, Bahtiar digantikan oleh Prof. Zudan Arif Fakrulloh sebagai Pj Gubernur Sulsel setelah dilantik oleh Mendagri Tito Karnavian pada Jumat (17/5/2024).
Pada saat yang sama, Bahtiar juga dilantik menjadi Pj Gubernur Sulbar, menggantikan Prof. Zudan yang sebelumnya memimpin provinsi tersebut.