
INILAHSULSEL.COM – Pimpinan Jemaah An-Nadzir Gowa, Samiruddin Pademmui, telah mengungkapkan bahwa mereka memiliki metode khusus untuk menetapkan hari 1 Syawal atau Lebaran Idul Fitri 1445 H.
Pademmui menegaskan bahwa mereka tetap mengacu pada Al-Qur’an dan sunah dalam menentukan hari tersebut.
Dia menjelaskan bahwa meskipun jemaah An-Nadzir sangat menghargai toleransi, mereka prihatin dengan ketidakjelasan beberapa aliran dalam menetapkan jadwal Lebaran.
“Kalau ada hal-hal yang memang melenceng dari syariat hukum, terutama melenceng dari pada Al-Qur’an dan sunah tentu perlu ditertibkan,” ujar Samiruddin kepada wartawan usai melaksanakan Salat Idul Fitri di Masjid Al Muqaddis, Kampung Butta Ejayya, Kecamatan Bontomarannu, Gowa, Sulawesi Selatan (Sulsel), Selasa (9/4/2024).
“Jadi berbeda boleh tapi dasar-dasarnya harus jelas tidak boleh melenceng dari Al Qur’an dan Sunnah, kalau fiqih itu boleh berbeda, metodologi dan lain sebagainya boleh berbeda,” tambahnya.
Samiruddin Pademmui menyatakan bahwa An-Nadzir, bersama dengan kelompoknya, memiliki pengetahuan dan pendekatan khusus yang diyakini sebagai metode ilmiah untuk menetapkan awal bulan dalam kalender Hijriah.
Menurutnya, metodologi ini merupakan warisan pengajaran dari guru dan imam terkemuka, KH Syamsuri Abdul Madjid.
“Yang (kami) yakin kebenaran tentang itu, pengajaran dari guru dan imam, istikamah melaksanakan itu saya kira tidak ada masalah. Begitu pun kami dengan yang lain,” ujarnya.
Menurut Samiruddin, pergantian bulan atau masuknya 1 Syawal untuk Waktu Indonesia Tengah (Wita) terjadi pada Selasa (9/4/2024) sekitar pukul 02.00 Wita dini hari tadi.
Jemaah An-Nadzir yakin bahwa perpindahan bulan selalu disertai dengan fenomena alam yang dapat diamati.
“Itu dimulai untuk Waktu Indonesia Tengah (Wita) sekitar jam 02.00 bersamaan terjadinya gerhana matahari total di Amerika sana. Itu suatu ilmu pengetahuan yang tidak bisa dibantahkan bahwa ketika terjadi gerhana matahari itu bagian dari pada perpisahan bulan,” katanya.
“Artinya sejak itulah Ramadan ke Syawal karena terjadinya waktu malam hari maka sangat memungkinkan melaksanakan salat Idul Fitri hari ini 1 Syawal 1445 H. Maka An-Nadzir melaksanakannya hari ini,” tutup Samiruddin.
sok
Sebelumnya telah dilaporkan bahwa Jemaah An-Nadzir menetapkan 1 Syawal 1445 H jatuh pada tanggal 9 April 2024. Pagi tadi, Jemaah An-Nadzir Gowa melaksanakan salat Idul Fitri di Masjid Al Muqaddis, Kampung Butta Ejayya, Kecamatan Bontomarannu, Gowa, sekitar pukul 07.15 Wita.
Pimpinan An-Nadzir, Samiruddin Pademmui, memimpin salat sebagai imam dan khatib.
Sejumlah aparat kepolisian dan TNI terlihat berada di sekitar lokasi, bertugas menjaga pelaksanaan salat Idul Fitri ini.
Terlihat bahwa tiga jemaah An-Nadzir tidak berpartisipasi dalam salat, karena mereka bertugas menjaga kelancaran jalannya ibadah.