Sulsel

Disnakertrans Sulsel: Bulukumba Penyumbang Terbesar Pekerja Migran Ilegal

Disnakertrans Sulsel Menyebut Ada 8 Kabupaten di Sulsel yang Menjadi Kantong Pekerja Migran Ilegal

INILAHSULSEL.COM, MAKASSAR – Kepala Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi Sulsel, Ardiles Saggaf menyebut ada 8 wilayah di Sulawesi Selatan yang menjadi penyumbang Pekerja Migran Ilegal. Kabupaten Bulukumba pun menjadi penyumbang terbanyak.

“Kita akui ada 8 daerah termasuk Bulukumba, Jeneponto, Pinrang, Sinjai, Bone dan beberapa daerah lain. Intinya Bulukumba itu menjadi penyumbang terbanyak,” kata Ardiles, Jumat (26/1/2024).

Ardiles menjelaskan pihaknya saat ini telah melakukan pengawasan ketat seperti di Pelabuhan Makassar dan Pelabuhan Nusantara Parepare. Pengawasan itu dilakukan dengan melibatkan pihak imigrasi dan kepolisian.

Namun karena di dua pelabuhan itu telah diawasi ketat, para penyelundup PMI itu kemudian menggunakan Pelabuhan Garongkong di Kabupaten Barru sebagai akses alternatif untuk menyelundupkan PMI.

“Karena ada pengawasan ketat, makanya ada jalur lain di Barru. Nah, itu sudah kita koordinasi dan memberikan informasi dengan Polda (Sulsel). Untuk melalukan pengawasan PMI, teman-teman kita yang melewati jalur-jalur seperti itu,” bebernya.

Sepanjang 2023, lanjutnya, sedikitnya 500 pekerja migran ilegal berhasil diselamatkan oleh Pemprov Sulsel yang bekerja sama dengan banyak pihak. Mereka berhasil dideportasi dari negara tempat mereka bekerja.

“Data kami tahun 2023, ada sekitar 500 orang PMI. Jadi koordinasi kami dengan BP2MI memulangkan warga Sulsel yang ada di situ,” jelasnya.

Dia pun berkomitmen untuk terus membenahi sistem dan memantau pergerakan pekerja migran agar tetap kondusif serta sesuai aturan. Ardiles menyebut komitmen ini disinergikan bersama dengan seluruh pemerintah daerah di 24 kabupaten/kota yang ada di Sulsel.

“Kami dari Pemprov sudah membentuk namanya layanan terpadu satu atap. Itu kita bersinergi dan berkolaborasi dengan kabupaten/kota dalam rangka supaya untuk khususnya menyangkut masalah proses kelengkapan administrasi opini kita itu lebih dimaksimalkan,” tutupnya.

Back to top button