Mengapa Banyak Warga Thailand Menjadi Sandera Hamas di Gaza?


Israel mengumumkan telah mengambil jenazah seorang sandera warga negara Thailand berusia 35 tahun yang diculik ke Gaza selama serangan 7 Oktober 2023. Mengapa banyak warga Thailand yang ikut disandera kelompok Hamas di Gaza?

Nattapong Pinta termasuk di antara 31 warga Thailand yang diculik kelompok militan Hamas. Kementerian Luar Negeri Thailand dalam sebuah pernyataan Sabtu (7/6/2025) mengonfirmasi bahwa Pinta, sandera Thailand terakhir di Gaza, dipastikan tewas. Sementara jenazah dua orang lainnya belum ditemukan.

Kementerian tersebut mengatakan 46 warga Thailand telah tewas selama perang tersebut. Warga Thailand merupakan kelompok warga asing terbesar yang ditawan Hamas. Mereka termasuk di antara puluhan ribu pekerja Thailand di Israel. 

Mengapa ada banyak Orang Thailand di Israel?

Israel pernah sangat bergantung pada pekerja Palestina, tetapi mulai mendatangkan sejumlah besar pekerja migran setelah pemberontakan Palestina pada 1987-1993, yang dikenal sebagai Intifada pertama. Israel kemudian mendatangkan para pekerja migran yang berasal dari Thailand dalam jumlah besar.

Thailand dan Israel menerapkan perjanjian bilateral satu dekade lalu untuk memudahkan jalan bagi pekerja di sektor pertanian. Warga Thailand tetap menjadi kelompok buruh tani asing terbesar di Israel saat ini, yang memperoleh penghasilan jauh lebih banyak daripada yang mereka peroleh di negara asalnya. 

Israel sempat dikritik karena kondisi kerja buruh tani Thailand. Laporan Human Rights Watch tahun 2015 mengatakan mereka sering ditempatkan di akomodasi sementara yang tidak memadai dan dibayar gaji jauh di bawah upah minimum yang sah.

Para pekerja asal Thailand ini juga dipaksa bekerja berjam-jam melebihi aturan maksimum yang sah, mengalami kondisi kerja yang tidak aman dan tidak diberi hak untuk berganti majikan. Sebuah kelompok pengawas baru-baru ini menemukan bahwa sebagian besar masih dibayar di bawah upah minimum yang sah.

Ada sekitar 30.000 pekerja Thailand, sebagian besar bekerja di sektor pertanian Israel sebelum serangan Hamas. Setelah serangan itu, sekitar 7.000 orang kembali ke negara asalnya, sebagian besar dengan penerbangan evakuasi pemerintah, tetapi upah yang lebih tinggi daripada yang tersedia di negara asalnya terus menarik pendatang baru. Duta Besar Thailand untuk Israel, Pannabha Chandraramya, baru-baru ini mengatakan saat ini ada lebih dari 38.000 pekerja Thailand di negara tersebut.

Menghadapi kekurangan tenaga kerja pasca-eksodus, Kementerian Pertanian Israel mengumumkan insentif untuk mencoba menarik pekerja asing kembali ke daerah yang dievakuasi. Antara lain, ia menawarkan perpanjangan visa kerja dan pemberian bonus sekitar $500 per bulan.

Kementerian Tenaga Kerja Thailand memberikan izin kepada 3.966 pekerja Thailand untuk bekerja di Israel pada 2024. Ini menjadikan Israel sebagai empat tujuan teratas bagi warga Thailand yang bekerja di luar negeri tahun lalu.

Pekerja migran Thailand pada umumnya berasal dari daerah-daerah miskin di negara tersebut, terutama wilayah timur laut. Sebelum adanya bonus, pemberi pekerjaan di Israel memberikan gaji berkali-kali lipat dari yang bisa mereka dapatkan di negara asalnya.

Exit mobile version