Projo Nilai Sah-sah Saja Parpol Minta Jatah Menteri tapi Jangan Dibicarakan Sekarang

Ketua Umum (Ketum) Relawan Pro Jokowi (Projo) Budi Arie Setiadi menegaskan lebih memilih fokus menyelesaikan tugasnya hingga akhir masa pemerintahan Presiden Joko Widodo (Jokowi) periode kedua berakhir.
Ia mengaku ogah ikut serta dalam keriuhan minta jatah kursi menteri di kabinet pemerintahan Prabowo Subianto-Gibran Rakabuming Raka. “Pemerintahan Pak Jokowi-Ma’ruf Amin ini kan masih sampai Oktober 2024, kita hormati lah. (Saya) masih jadi menteri sampai Oktober 2024,” ucap Budi di Kompleks Parlemen Senayan, Jakarta Pusat, Selasa (19/3/2024).
Ia menyebut tentu hal semacam ini (minta jatah menteri) boleh saja dibicarakan, namun lebih baik menunggu pemerintahan Jokowi selesai terlebih dahulu. “Kan pemerintahan ini kan baru abisnya nanti tujuh bulan lagi. Ya kalau partai mau bicara enggak apa-apa, itu hak. Tapi kalau kita (Projo) sih nunggu saja lah, nunggu pemerintahan ini selesai,” ujarnya.
Sebelumnya, Ketua Umum Partai Golkar Airlangga Hartarto sempat mengatakan secara terbuka meminta jatah lima menteri dalam kabinet pemerintahan Prabowo Subianto-Gibran Rakabuming Raka 2024-2029. Airlangga mengeklaim sebanyak 80-90 persen pemilih Partai Golkar ikut memilih Prabowo-Gibran di Pilpres 2024.
Selain itu, Airlangga juga berujar bahwa Partai Golkar adalah yang terdepan mendukung Prabowo-Gibran di Pilpres 2024 lalu. Karena itu, Airlangga berharap partainya mendapat kursi lebih banyak jika Prabowo-Gibran telah ditetapkan sebagai pemenang Pilpres 2024.
“Karena kami (Golkar menang) di 15 dari 38 (provinsi), maka kami kontribusi 25 persen. Nah, kalau 25 persen, bagi-bagi banyak sedikit ya bolehlah. Kalau yang kami sebut lima (kursi menteri) itu minimalis,” kata Airlangga dalam acara Buka Puasa Bersama dan Silaturahmi Bersama Partai Golkar se-Indonesia yang digelar di Badung, Bali pada Jumat (15/3/2024) lalu.