Hamas Bebaskan 3 Sandera Israel

Kelompok Hamas menyerahkan tiga sandera Israel kepada Palang Merah Internasional pada Sabtu (15/2/2025). Pembebasan ini bagian dari kesepakatan gencatan senjata yang juga akan membuat Israel membebaskan 369 warga Palestina dari tahanan.
Seorang jurnalis AFP melihat militan Hamas bertopeng membawa para sandera ke sebuah panggung di kota selatan Gaza, Khan Yunis. Ketiga sandera, sambil memegang tas dan sertifikat penanda berakhirnya penahanan mereka, menyerukan penyelesaian pertukaran sandera sesuai gencatan senjata.
Pembebasan tersebut, yang keenam sejak gencatan senjata berlaku pada 19 Januari lalu, terjadi setelah muncul kekhawatiran pekan lalu soal kegagalan kesepakatan antara Israel dan Hamas. Namun pada Jumat (14/2/2025), kedua belah pihak mengisyaratkan pertukaran untuk Sabtu ini akan terus berlanjut.
Mengutip CNN, puluhan pejuang Hamas berbaris di sekitar panggung dengan logo sayap bersenjata kelompok tersebut, Brigade Ezzedine Al-Qassam, saat musik nasionalis Palestina diputar.
Sumber dari Hamas mengatakan kelompok tersebut telah mengerahkan sekitar 200 militan untuk upacara serah terima.
Massa juga berkumpul di ‘Lapangan Sandera’ Tel Aviv untuk menyaksikan pertukaran sandera, dengan banyak yang membawa bendera dan poster Israel untuk mendukung para tawanan.
Administrasi Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu telah menyebut para sandera tersebut sebagai warga negara Israel-Amerika Sagui Dekel-Chen, warga negara Israel-Rusia Sasha Trupanov, dan warga negara Israel-Argentina Yair Horn.
Mereka telah ditahan militan Gaza sejak serangan Hamas pada 7 Oktober 2023 terhadap Israel yang memicu perang keduanya.
Kelompok advokasi Klub Tahanan Palestina mengatakan Israel akan membebaskan 369 tahanan sebagai imbalan, dengan 24 di antaranya diperkirakan bakal dideportasi.
Hampir semua sisanya adalah ‘tahanan dari Jalur Gaza yang ditangkap setelah 7 Oktober’, kata kelompok itu.
Setelah kesepakatan itu tampak di ambang kehancuran, seorang pejabat Hamas pada Jumat mengatakan kelompok itu mengharapkan pembicaraan tentang fase kedua gencatan senjata akan dimulai awal pekan depan.
Menteri Luar Negeri AS Marco Rubio, yang negaranya merupakan pendukung utama Israel dan salah satu mediator gencatan senjata, akan tiba di Israel pada Sabtu malam waktu setempat menjelang pembicaraan dengan Netanyahu tentang gencatan senjata Gaza.
Pembebasan pekan lalu memicu kemarahan di Israel dan sekitarnya setelah para sandera yang dibebaskan diarak di atas panggung, dengan kondisi mereka yang kurus kering memicu kekhawatiran atas kondisi di dalam tahanan.
Sandera Israel-Amerika Keith Siegel, yang dibebaskan dalam pertukaran sebelumnya, mengatakan dia ‘dibiarkan kelaparan dan… disiksa, baik secara fisik maupun emosional’ selama penahanannya.
Ada juga kekhawatiran bagi warga Palestina dalam tahanan Israel setelah beberapa tahanan memerlukan perawatan medis setelah pembebasan mereka dalam pertukaran terakhir.
Â