Loyo di Malaysia, Pelatih Minta Gregoria Mariska All Out di India Open 2025

Pelatih tunggal putri Indonesia, Imam Tohari, meminta Gregoria Mariska Tunjung untuk bangkit dan tampil habis-habisan di turnamen India Open 2025. Hal ini disampaikan setelah Gregoria gagal menunjukkan performa maksimal di Malaysia Open 2025.
Imam mengakui hasil di Malaysia jauh dari harapan, terutama karena Jorji sapaan akrab Gregoria harus tersingkir di babak pertama usai kalah dari kompatriotnya, Putri Kusuma Wardani (Putri KW). Kekalahan tersebut sekaligus mengakhiri langkah Jorji di turnamen pembuka musim ini.
“Saya ingin melihat dia bisa tampil bagus dan maksimal dari apa yang sudah dilatih. Bila di latihan bisa keluar 70 hingga 80 persen, setidaknya di pertandingan tidak berkurang bahkan kalau bisa sampai 90-100 persen,” kata Imam dalam keterangan tertulis yang diterima, Sabtu (11/1/2025).
Imam sendiri mengaku belum bisa menilai performa Jorji secara keseluruhan, terutama karena dia bertemu kompatriotnya Putri KW di babak pertama Malaysia Open.
“Di Malaysia Open kan bertemu teman sendiri di babak pertama, mereka sudah tahu pola strategi masing-masing jadi saya belum bisa terlalu evaluasi penampilan Gregoria,” ujar dia.
Sementara itu, terkait strategi, mantan pelatih Tim Nasional Jepang tersebut menegaskan, ia tidak berencana mengubah pola permainan kedua atletnya, baik Putri KW maupun Gregoria Mariska Tunjung. Meski demikian, keduanya bukan tanpa catatan perbaikan.
“Tidak akan ada perubahan drastis dari gaya permainan Putri dan Gregoria, hanya memang ada beberapa poin yang akan saya tambahkan di program latihan. Selama ini sudah bagus, tinggal menambah beberapa aspek terutama di mental pertandingan,” sambung Imam.
Sebelumnya, Imam Tohari menargetkan anak asuhnya meraih gelar juara di turnamen pembuka tahun, Malaysia Open 2025. Harapan itu tidak hanya disandarkan pada Putri KW, tetapi juga pada Gregoria Mariska Tunjung.
Namun, target tersebut harus pupus setelah keduanya gagal melaju jauh. Gregoria lebih dulu tersingkir di babak pertama, secara mengejutkan kalah dari Putri. Sementara itu, langkah Putri terhenti di babak delapan besar, mengakhiri peluang Indonesia di sektor tunggal putri.