Lebih dari 90 Orang Dikhawatirkan Terjebak di Apartemen Myanmar Akibat Gempa

Lebih dari 90 orang kemungkinan terjebak di dalam sisa-sisa blok apartemen di Mandalay di Myanmar tengah yang hancur akibat gempa bumi dahsyat. Hingga Sabtu (29/3/2025) sore, jumlah korban tewas akibat gempa bumi dahsyat yang melanda Myanmar dan Thailand melampaui 1.000 orang.
Pembangunan Kondominium Sky Villa merupakan salah satu gedung di Mandalay yang paling parah terkena dampak gempa berkekuatan 7,7 skala Richter hari Jumat (28/3/2024). Beberapa dari 12 lantainya ambruk satu. “Sembilan orang tewas dan 44 orang berhasil dievakuasi hidup-hidup,” kata pejabat Palang Merah di lokasi kejadian kepada AFP, yang meminta namanya dirahasiakan, Sabtu (29/3/2025).
“Lebih dari 90 orang mungkin berada di dalam. Kami masih mengumpulkan data karena orang-orang terus memberi tahu kami bahwa mereka sedang mencari anggota keluarga mereka yang hilang.”
Gempa tersebut telah menewaskan lebih dari 1.000 orang di Myanmar dan komunikasi terganggu parah. Skala sebenarnya dari bencana mulai terungkap. Ini adalah gempa bumi terbesar di negara itu dalam beberapa dekade. Mandalay, kota terbesar kedua, dengan populasi lebih dari 1,7 juta jiwa, telah terkena dampak paling parah.
Lantai ke-12 Sky Villa Condo berkurang menjadi enam lantai akibat gempa, dinding hijau pastel yang retak di lantai atas bertengger di atas sisa-sisa lantai bawah yang hancur. Sesosok tubuh wanita menyembul dari reruntuhan, lengan dan rambutnya terurai.
Tim penyelamat memanjat reruntuhan dengan susah payah menyingkirkan potongan-potongan puing dan reruntuhan dengan tangan saat mereka berupaya membuka jalan bagi mereka yang terjebak di dalamnya.
Gempa tersebut menghancurkan bangunan-bangunan, merobohkan jembatan, dan memutus jalan di sebagian besar wilayah Myanmar. Dalam sebuah pernyataan, tim informasi junta Myanmar mengatakan 1.002 orang diketahui tewas akibat gempa tersebut, sementara 2.376 orang terluka. Sekitar 10 kematian lainnya telah dikonfirmasi di Bangkok.
Tim penyelamat di ibu kota Thailand bekerja sepanjang malam mencari pekerja yang terjebak ketika gedung pencakar langit 30 lantai yang sedang dibangun runtuh, berubah dalam hitungan detik menjadi tumpukan puing dan logam bengkok karena kuatnya guncangan.