Market

OJK Ungkap Asuransi Bumiputera Bayar 43.808 Pemegang Polis

Asuransi Jiwa Bersama (AJB) Bumiputera per Juni 2023 telah membayarkan klaim sebanyak Rp126,82 miliar kepada 43.808 pemegang polis.

Hal tersebut diungkapkan oleh Kepala Eksekutif Pengawas Perasuransian, Penjaminan, dan Dana Pensiun Otoritas Jasa Keuangan (OJK), Ogi Prastomiyono dalam RDKB OJK Bulan Agustus di Jakarta, Selasa (5/9/2023).

“Sampai dengan Juni 2023 pembayaran klaim itu sudah dilakukan kepada 43.808 pemegang polis dengan total klaim sebesar Rp126,82 miliar,” ucap Ogi.

Kemudian, dirinya menjelaskan, untuk program pembayaran klaim AJB Bumiputera kepada pemegang polis tersebut masih akan terus berlanjut dan diharapkan dapat terselesaikan sebelum tahun 2025.

Baca Juga:

Modal Minim, OJK Kasih Sanksi 34 Pinjaman Online

Baca Juga:  Prabowo Umumkan Langsung Sikap Indonesia atas Resiprokal AS, Besok

“Proses pembayaran klaim ini akan terus berlanjut di mana Bumiputera itu tidak memiliki aset likuid mereka secara keuangan mampu membayarkan klaim tersebut. Namun butuh waktu karena asetnya dalam bentuk aset tanah bangunan yang harus terjual terlebih dahulu,” imbuhnya.

Adapun, sebelumnya manajemen AJB Bumiputera telah menyampaikan rencana penyehatan keuangan (RPK) kepada OJK, tentang apa akan melakukan penurunan nilai manfaat polis dengan rata-rata sebesar 47 persen.

Dalam hal ini, OJK juga telah menyatakan tidak keberatan terhadap RPK tersebut yang telah disampaikan oleh manajemen AJB Bumiputera pada Februari 2023 yang lalu.

Baca Juga:

Sayangi Konstituen, Legislator ini Ajak Waspadai Pinjol dan Investasi Bodong

Baca Juga:  Masih Diminati, Prabowo Ngaku Sering Ditanya Kelapa Sawit Indonesia

“Berdasarkan hasil pengawasan daripada OJK terhadap RPK adalah manajemen daripada Bumiputera melakukan komunikasi, sosialisasi kepada para pemegang saham, pemegang polis mengenai proses pembayaran,” ujar Ogi.

Dalam catatan kasus Asuransi Bumiputera, perusahaan sudah menderita selama 25 tahun. Untuk kurun waktu Tahun 1997-2002 asuransi ini mengalami defisit Rp2,07 triliun. Bahkan pada tahun 2020 nilai defisit sudah mencapai Rp30 triliun. 
 

Back to top button