Tak Ada Penyesalan dari Alcaraz Usai Kalah Bertarung hingga Dini Hari Melawan Djokovic di AO 2025

Carlos Alcaraz tak merasakan penyesalan meski kalah melawan Novak Djokovic di perempat final Australian Open 2025.
Bentrok juara beda generasi itu berlangsung selama lebih dari 3 jam di Rod Laver Arena dengan skor akhir 4-6, 6-4, 6-3, 6-4 untuk kemenangan Djokovic. Pertandingan terbesar di awal tahun 2025 ini bahkan harus berakhir hingga dini hari waktu Melbourne.
“Kami memainkan pertandingan yang hebat, pertandingan yang hebat setiap kali kami bertanding satu sama lain,” kata Alcaraz dalam konferensi pers pascapertandingannya, seperti disiarkan ATP, Rabu.
“Kami saling menekan hingga batas maksimal. Saya pikir kami memainkan poin yang hebat, reli yang hebat. Sangat ketat di set ketiga, di set keempat. Seluruh pertandingan, saya kira.”
Carlitos, sebutannya, justru merasa bangga bisa berbagi lapangan dengan salah satu legenda tenis yang masih bertahan di level teratas.”Saya beruntung bisa menjalani pengalaman ini. Saya berusia 21 tahun. Dari pertandingan-pertandingan ini, saya mendapatkan banyak pengalaman tentang cara menghadapi segalanya,” ujar petenis Spanyol itu.
Meski telah mengoleksi empat gelar Grand Slam dan sempat menduduki peringkat satu dunia Alcaraz menyadari sesuatu yang berbeda saat Djokovic menjadi lawannya, mengakui pertandingan menjadi mendebarkan ketika berhadapan dengan lawannya yang telah mengumpulkan 24 gelar major itu.
“Saya tidak akan bersembunyi. Saya telah melakukan hal-hal hebat dalam tenis, tetapi bermain melawan salah satu yang terbaik dalam sejarah olahraga kita, pertandingan-pertandingan seperti ini sangat membantu saya di masa mendatang untuk menjadi lebih baik.”
Alcaraz kini tertinggal 3-5 dari Djokovic dalam head to head antara keduanya. Alcaraz memuji daya duang petenis Serbia itu yang sempat mengeluh sakit pada kakinya.”Ketika Anda melihat seseorang yang sedikit kesulitan secara fisik, itu karena Anda tidak bermain di level yang sama. Sepertinya, ‘Oke, ini akan lebih mudah’,” kata Alcaraz.
“Saya rasa ia bermain hebat, pukulan hebat. Ia mulai bermain lebih agresif, berusaha untuk tidak banyak bergerak di set kedua. Ia hanya melakukan sedikit pukulan, yang membantunya bertahan di set tersebut. Itu saja. Setelah itu, sangat sulit untuk mengatasinya,” ujar unggulan ketiga itu.
Terlepas dari bagaimana Djokovic bangkit dalam pertandingan, Alcaraz ingin fokus pada kekurangannya sendiri, yakni konsentrasi. Menurut statistik ATP, ia membuat 40 kesalahan sendiri dalam pertandingan tersebut dibandingkan dengan 27 kesalahan dari Djokovic.
“Sejujurnya saya merasa seperti mengendalikan pertandingan, dan saya membiarkannya masuk ke dalam pertandingan lagi. Saya akan mengatakan bahwa itu adalah kesalahan terbesar yang saya buat hari ini,” kata Alcaraz.
“Pada set kedua, saya harus bermain sedikit lebih baik untuk mendorongnya lebih jauh lagi. Ia mengalami masalah saat bergerak sedikit di set kedua. Saya harus mendorongnya sedikit lebih jauh lagi hingga batas maksimal, dan saya tidak melakukannya.”
“Saya tidak melakukannya. Setelah itu, saya pikir ia mulai merasa lebih baik dan bermain dengan level yang sangat bagus. Itulah kesalahan terbesar saya hari ini,” ujar petenis berusia 21 tahun itu.
“Namun, jelas ketika Novak berada di level ini, itu sangat sulit. Saya pikir saya memiliki peluang. Itu adalah pertandingan yang sangat ketat. Saya pikir sebagian besar poin krusial, jatuh ke tangannya. Ketika Novak bermain di level ini, sangat sulit untuk menemukan jalan.”