Market

Kendalikan Inflasi, Menteri BUMN Desak Bulog Tambah Pasokan Beras di Pasaran

Untuk mengerem laju inflasi karena kenaikan harga pangan khususnya beras, Badan Urusan Logistik atau Bulog harus menambah pasokan beras di berbagai pasar termasuk di Pasar Induk Beras Cipinang (PIBC), Jakarta Utara.

Sebab penyaluran beras melalui operasi pasar menjadi kunci sehingga mampu mengendalikan inflasi. Adapun inflasi yang ditargetkan pemerintah berada di bawah 2 persen.

Apalagi Presiden Joko Widodo (Jokowi) sudah memberikan supaya pasokan beras di Pasar Induk Beras Cipinang (PIBC) bisa menyentuh 35.000 ton. Saat ini jumlahnya baru mencapai 31.000 ton.

“Jadi masih kurang 4.000 ton kita mesti dorong terus, supaya kita banjiri dan insya Allah bisa lah, karena kita harus memastikan inflasi ini terus di bawah 2 persen,” ungkap Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN), Erick Thohir saat berada di PIBC, Jakarta Timur, Rabu (4/10/2023).

Baca Juga:  Tutup Celah Korupsi, Prabowo Pangkas Izin Sektor Pertanian yang Bertele-tele

Pengendalian inflasi, lanjut Menteri Etho, membuat kebutuhan hidup masyarakat bisa lebih stabil. Karena itu harus dilakukan pemerintah melalui perseroan negara di sektor pangan. “Ini yang saya dorong insya Allah semua niat baik ini harus kita kerja sama antara kita semua dan masyarakat,” bebernya.

Sedangkan dalam menjaga inflasi di posisi yang baik, Perum Bulog optimis bahwa bantuan sosial (bansos) 10 kilogram (Kg) mampu menekan inflasi. Hal ini dikarenakan, bansos beras dipandang mampu menekan harga rata-rata beras di pasaran.

Dalam pantauan pasar Rabu pagi tadi, Menteri Etho didampingi Kepala Badan Pangan Nasional, Arief Prasetyo Adi, Dirut Perum Bulog Budi Waseso, dan Dirut Food Station Pamrihadi Wiryaryo. 

Baca Juga:  Daya Beli Masih Lemah, Nasabah Premium BNI Meroket di 3 Bulan Pertama

Back to top button