Baru 2 minggu beroperasi, Kereta Cepat Jakarta-Bandung buatan China yang diberi nama Kereta Whoosh, mulai kelihatan penyakitnya. Sinyal handphone penumpangnya acapkali hilang di sejumlah titik.
Masalah sinyal komunikasi yang cukup mengganggu ini, heboh di kalangan warganet di media sosial X (dahulu Twitter). Dalam unggahan akun X bernama @A****B kepada akun resmi Kereta Cepat WHOOSH, @KeretaCepatID, menyebut sinyal ponselnya tidak stabil selama menikmati perjalanan kereta cepat.
“Kenapa ya kalau pas masuk ke kawasan Karawang atau ke arah Halim, sinyal hp suka tidak stabill. Pengalaman ini saya rasakan ketika uji-coba, sinyal handphone tidak ada, dan tidak stabil. Mohon pencerahannya min,” katanya akun tersebut dikutip Jumat (13/10/2023).
Meski perjalanan menggunakan Kereta Whoosh ini, cukup singkat, namun sepanjang perjalanan sinyal terus hilang. Terutama ketika melewati sawah-sawah.
Merespons hal tersebut, PT Kereta Cepat Indonesia China (KCIC) sedang mendekati sejumlah operator telekomunikasi untuk bisa menyediakan jaringan internet nirkabel.
Manager Corporate Communications KCIC Emir Monti memaparkan, pemasangan jaringan internet nirkabel atau wifi dilakukan untuk memberikan kemudahan bagi para penumpang dalam berkomunikasi. Saat ini KCIC tengah menjajaki potensi kerja sama dengan beberapa operator telekomunikasi.
“Harapannya nanti penumpang bisa berkomunikasi dengan nyaman selama perjalanan dengan Kereta Cepat,” kata Emir di Stasiun KCIC Halim, Jakarta, pada Jumat (13/10/2023).
Bukan saja masalah sinyal lemah, biaya pembangunan Kereta Whoosh dari utang China Development Bank (CDB) adalah masalah yang bakal meledak di kemudian hari. Apalagi, utang ke China itu dijamin dengan APBN.
