News

Korean Air Borong 50 Pesawat Boeing Senilai Rp532 Triliun


Maskapai penerbangan Korea Selatan, Korean Air, telah menandatangani kontrak pembelian hingga 50 pesawat Boeing senilai US$32 miliar atau sekitar Rp532 triliun, menurut Departemen Perdagangan AS pada Senin (24/3/2025).

“Pada Jumat (21/3/2025), Menteri Perdagangan AS Howard Lutnick melakukan upacara penandatanganan perjanjian komersial utama antara Korean Air dan para pemimpin perusahaan penerbangan AS Boeing dan GE Aerospace, yang bernilai sekitar US$32 miliar,” kata departemen tersebut.

Korean Air akan membeli hingga 50 pesawat berbadan lebar yang diproduksi oleh Boeing menggunakan mesin GE Aerospace, tambahnya.

Lutnick menunjukkan bahwa perjanjian tersebut dengan jelas menggambarkan pengakuan global terhadap manufaktur dan inovasi Amerika.

Pemerintahan Presiden AS Donald Trump telah mengamankan komitmen investasi senilai lebih dari US$3 triliun atau kurang lebih Rp49.000 triliun di AS, menurut pernyataan departemen itu.

Baca Juga:  Pesawat Saudia Airlines yang Diteror Ancaman Bom di Medan Berisi 422 Jemaah Haji Asal Kota Depok-Bekasi

Trump Pilih Boeing untuk Bangun Jet Tempur F-47

Sebelumnya, Trump memutakhirkan rencana pengembangan jet tempur generasi berikutnya dengan memberikan kontrak kepada Boeing sebagai upaya mempertahankan supremasi udara AS di tengah peningkatan pesat kekuatan militer China.

Trump membuat pengumuman tentang pengembangan jet tempur itu di Ruang Oval, Gedung Putih, Jumat, bersama Menteri Pertahanan Pete Hegseth yang mengatakan langkah itu mengirim pesan yang sangat langsung dan jelas kepada sekutu bahwa AS tidak meninggalkan mereka.

Hegseth menambahkan, rencana itu menjadi peringatan bagi musuh-musuh AS bahwa Paman Sam akan dapat memproyeksikan kekuatannya di seluruh dunia tanpa hambatan untuk generasi yang akan datang.

Beberapa detail program, yang dikenal sebagai platform Dominasi Udara Generasi Berikutnya itu, telah terungkap.

Baca Juga:  Prabowo Gelar Ratas Kopdes Merah Putih di Hambalang Hari Ini

Boeing mengalahkan Lockheed Martin untuk kontrak jet tempur generasi keenam Angkatan Udara AS, yang disebut F-47, yang tampaknya namanya mengacu kepada Trump sebagai presiden ke-47 AS.

Trump, yang juga merupakan presiden ke-45 sebelum kembali ke Gedung Putih pada Januari 2025, mengatakan kepada wartawan bahwa pesawat masa depan itu akan menjadi sesuatu yang belum pernah terlihat sebelumnya ‘dalam hal semua atribut jet tempur’, mulai dari kecepatan hingga kemampuan manuver hingga muatannya.

“F-47 akan menjadi pesawat paling canggih, paling berkemampuan, dan paling mematikan yang pernah dibuat,” kata Trump.

“Versi eksperimental pesawat tersebut telah diam-diam diterbangkan selama hampir lima tahun, dan kami yakin bahwa pesawat itu jauh lebih unggul daripada kemampuan negara lain mana pun.”

Baca Juga:  Iran akan Tutup Selat Hormuz: Harga Minyak Dunia bakal Melonjak, Indonesia Ikut Sangat Terpukul

Ia mengatakan armada pesawat baru, yang dilengkapi dengan ‘teknologi siluman canggih’ itu, akan dibangun selama masa jabatan keduanya.

Ketika pemerintahan Trump mengambil langkah lebih lanjut dalam pengembangan pesawat tersebut, yang nantinya akan terbang didampingi dengan pesawat nirawak pendamping, China dilaporkan telah membuat kemajuan dalam mengembangkan pesawat tempur tanpa ekor generasi berikutnya yang secara tidak resmi dikenal sebagai J-36.

Trump mengatakan AS akan terbuka untuk menjual versi F-47 yang diturunkan ke sekutu tertentu.

“Kami ingin mengurangi pengaruh mereka sekitar 10 persen, yang mungkin masuk akal, karena suatu hari nanti, mungkin mereka bukan sekutu kami, bukan?” katanya.
 

Back to top button