AS Bakal Labrak Israel di Rapat DK PBB Soal Kunjungan Ben-Gvir ke Kompleks Al-Aqsa

Amerika Serikat (AS) akan mempertanyakan langsung keputusan perwakilan Israel yang mengunjungi Kompleks Masjid Al-Aqsa di rapat darurat Dewan Keamanan (DK) PBB.
Sebelumnya Menteri Keamanan Nasional kabinet Benjamin Netanyahu, Itamar Ben-Gvir menghebokan dunia karena dia memaksa masuk ke Kompleks Masjid Al-Aqsa pada Selasa (3/1/2023) kemarin.
Dengan sikap itu memngundang banyak reaksi dunia khususnya AS yang merupakan sekutu Israel. Washington sebelum juga sempat mengirimkan surat protes kepada Perdana Menteri (PM) Benjamin Netanyahu terkait tindakan Ben-Gvir tersebut.
Protes ini akan AS lanjutkan dalam pernyataan sikapnya di Rapat DK PBB pada Kamis (5/1/2023). AS menilai tindakan Ben-Gvir ini sangat sembrono dan bisa memicu konflik antara Israel dan Palestina bahkan dunia. Sebab kompleks Masjid Al-Aqsa ini merupakan tempat suci bagi umat muslim.
Wilayah tersebut terkenal dengan sebutan Temple Mount yang menjadi tempat suci umat Islam dan Yahudi. Untuk Masjid Al-Aqsa yang ada di dalam kompleks tersebut masih menjadi tempat peribadatan umat Islam.
Namun meski begitu, kaum Yahudi tidak diperbolehkan masuk masjid tersebut untuk melakukan peribadatan.
Prilaku dari Ben-Gvir banyak mengundang kecaman dari dunia. Bahkan sejumlah negara terutama dari negara-negara beragama muslim seperti Uni Emirat Arab hingga Indonesia sudah menyampaikan protesnya.
Dunia Protes Atas Tindakan Ben-Gvir ke Kompleks Masjid Al-Aqsa
Selain itu Presiden AS Joe Biden juga kabarnya sempat menghubungi Netahyahi untuk memberikan teguran kepada Ben-Gvir atas aksinya tersebut. Sebab aksi itu bisa memicu eskalasi konflik.
China dan UEA bahkan secara resmi meminta rapat darurat DK PBB untuk membahas masalah yang memanas di kompleks Masjid Al-Aqsa.
“Kami menegaskan sikap untuk menjaga status quo, demi penghormatan terhadap situs suci di Jerusalem. Aksi sepihak yang bertolak belakang atas staus quo itu tentu tak dapat diterima,” demikian pernyataan juru bicara Departemen Luar Negeri AS, Ned Price, seperti dikutip dari Jerusalem Post.
Ia menegaskan bahwa pemerintah Biden berencana menyuarakan pandangan tersebut untuk mengingatkan Israel di DK PBB.
“Kami siap menegaskan kembali pandangan kami kepada kolega di Dewan Keamanan (PBB),” ujar Price.
Sebelumnya, Netanyahu membela tindakan menterinya mendatangi wilayah yang diklaim masih kedaulatan Israel serta tidak melanggar status quo. Sebab, Ben-Gvir hanya mendatangi Masjid Al-Aqsa dan tidak beribadah di sana.
Netanyahu pun bersikeras tetap pada sikapnya untuk kepentingan Israel ketimbang pandangan dunia internasional.
“Daripada tunduk dan mengikuti dikte komunitas internasional, kami dengan bangga akan bertahan pada kepentingan negara Israel dan Tanah Israel,” kata Netanyahu.