JURNALISIK: Utang Bengkak, Investor Kabur?

Memasuki tahun 2025, Indonesia menghadapi tantangan besar di bidang ekonomi: rasio utang nasional melonjak ke atas 40 persen dari Produk Domestik Bruto (PDB), pertumbuhan ekonomi melambat, dan peluang investasi asing kian menipis.

Menurut Bank Dunia, Indonesia kini semakin agresif menarik utang baru. Meskipun rasio utang ini masih di bawah ambang batas 60 persen, risiko fiskal tetap harus diwaspadai. Jika tidak digunakan untuk investasi produktif, utang yang membengkak bisa membawa konsekuensi serius di masa depan.

Dari sisi stabilitas keuangan, Otoritas Jasa Keuangan (OJK) mengimbau semua Lembaga Jasa Keuangan (LJK) untuk lebih berhati-hati dalam mengelola risiko. Ada sinyal kuat bahwa perekonomian akan melambat, dan ini bisa berdampak besar pada sektor perbankan, kredit, hingga investasi.

Tak hanya itu, sektor investasi asing juga mendapat pukulan telak. Investor butuh kepastian hukum, keamanan berusaha, dan iklim bisnis yang sehat. Tanpa itu, sulit berharap lapangan kerja baru bisa tercipta.

Faktanya, banyak generasi muda Indonesia kini berjuang mencari pekerjaan. Ratusan orang berdesakan hanya untuk satu lowongan di Batam jadi cermin kerasnya persaingan di lapangan kerja saat ini.

Simak selengkapnya dalam program JURNALISIK bersama host Dilla Hantika hanya di kanal YouTube Inilah.com.

Exit mobile version