Bank Dunia baru saja merilis data yang mengejutkan: 60,3 persen masyarakat Indonesia atau sekitar 172 juta orang dikategorikan miskin pada tahun 2024. Angka ini tentu mencengangkan dan langsung memicu respons keras dari pemerintah.
Menko Perekonomian Airlangga Hartarto buru-buru membantah laporan ini dan merujuk ke data Badan Pusat Statistik (BPS) yang menyebut angka kemiskinan jauh lebih rendah. Bahkan Menteri Keuangan Sri Mulyani juga angkat bicara. Namun sayangnya, bukan memberikan klarifikasi, tapi malah menyebut itu 'urusan BPS'.
Jadi sebenarnya, siapa yang harus dipercaya? Apakah pemerintah sedang menyangkal realita demi menjaga citra? Dan apakah Rp20.000 per hari cukup untuk hidup layak di Indonesia?
Simak selengkapnya dalam program JURNALISIK bersama host Dilla Hantika hanya di kanal YouTube Inilah.com.