Hangout

Jose Rizal Manua: Seni dan Budaya, Kunci Pembentukan Jati Diri Bangsa


Pembangunan Sumber Daya Manusia (SDM) Indonesia yang unggul membutuhkan fondasi kokoh berupa penguatan karakter dan jati diri bangsa. Di tengah derasnya arus globalisasi dan perkembangan teknologi informasi, upaya ini menjadi prasyarat penting bagi keberlanjutan eksistensi dan daya saing Indonesia di kancah global.

Budayawan sekaligus praktisi seni, Jose Rizal Manua, menegaskan hal ini di Sanggar Budayanya di Jakarta. 

“Indonesia, dengan keragaman budayanya, memiliki kekayaan luar biasa yang dapat dimanfaatkan untuk memperkuat karakter dan jati diri bangsa sejak dini. Ini adalah modal bagi generasi muda untuk melanjutkan pembangunan,” ujar Jose dalam keterangannya, Senin (30/12).

Tantangan dan Urgensi Penguatan Karakter

Budayawan kelahiran Padang, Sumatera Barat tersebut mengingatkan bahwa tantangan yang dihadapi Indonesia saat ini mencakup aspek ideologis, sosial-budaya, dan teknologi informasi. Meningkatnya intoleransi, rendahnya pemahaman terhadap nilai-nilai Pancasila, hingga maraknya hoaks menunjukkan perlunya langkah strategis untuk memperkuat karakter bangsa.

Baca Juga:  7 Obat Herbal untuk Kulit Gatal yang Terbukti Ampuh

Dirinya mengapresiasi program Gerakan Nasional Revolusi Mental (GNRM), yang sejak 2014 melibatkan masyarakat melalui lima gerakan utama: Indonesia Melayani, Bersih, Tertib, Bersatu, dan Mandiri. Data Badan Pusat Statistik (BPS) menunjukkan peningkatan capaian GNRM pada 2023, meskipun masih berada pada kategori “Cukup.”

Namun, tantangan era digital, seperti penyebaran hoaks dan radikalisme, membutuhkan pendekatan lebih intensif. Kementerian Komunikasi dan Digital (Kemkomdigi) mencatat, sepanjang 2024, sebanyak 180.954 konten bermuatan intoleransi, radikalisme, dan terorisme telah diblokir.

Seni dan Pendidikan sebagai Solusi

Menurut Jose, seni dan pendidikan berperan penting dalam pembentukan karakter bangsa. 

“Teater, dengan lima unsurnya — sastra, seni peran, seni tari, seni musik, dan seni rupa — mampu memperkuat jati diri bangsa melalui kolaborasi seni,” ungkapnya.

Baca Juga:  Terobosan AI yang Membuat Brand Skincare Global Meroket di Pasar Indonesia

Jose juga menyoroti pentingnya bahasa Indonesia sebagai simbol identitas nasional. Bahasa Indonesia, yang diterima di berbagai negara, harus terus dilestarikan di tengah popularitas bahasa asing yang semakin meningkat.

Ia menilai, pendidikan karakter berbasis seni dan kearifan lokal dapat menjadi solusi efektif untuk memperkuat kebersamaan dan gotong royong. 

“Anak-anak yang mengenal seni tradisional tidak hanya memahami budaya mereka tetapi juga belajar nilai-nilai kebersamaan,” tambahnya.

Transformasi GNRM menuju program Penguatan Karakter dan Jati Diri Bangsa menjadi langkah strategis sesuai visi Presiden dan Wakil Presiden 2024-2029. Program ini mengintegrasikan delapan pilar utama, seperti Pancasila, kearifan lokal, wawasan kebangsaan, dan pembangunan ekonomi berkeadilan.

“Penguatan karakter dan jati diri bangsa adalah investasi jangka panjang untuk memastikan Indonesia tetap kokoh di tengah arus globalisasi,” ujar Jose.

Baca Juga:  Review Film A Minecraft Movie: Kocak, Absurd, dan Aman untuk Anak-anak

Jose berharap seni dan budaya menjadi benteng dalam menjaga identitas bangsa. Pertunjukan teater, seperti yang telah digelar pada 29 Desember 2024 kemarin di Teater Gubah Jakarta, diharapkan mampu menginspirasi masyarakat untuk mencintai seni dan budaya Indonesia.

Back to top button