Arena

Musim 2025 Jadi Tahun Penentuan Djokovic di Lapangan Tenis


Jadi satu-satunya yang tersisa dari generasinya, Novak Djokovic akan mencoba bertahan dari gempuran petenis muda di tahun 2025.

Grand Slam Australian Open akan jadi pertaruhan nasibnya, apakah Djoker mampu bertahan sebagai petenis generasi emas setelah setelah ditinggal Roger Federer, Andy Murray dan Rafael Nadal.

Djokovic memulai musim 2025 dengan perempat final Brisbane Internaional. Cukup bagus untuk pemain berusia 37 tahun. Namun tentu itu tidak berlaku untuk Djoker.

Djoker adalah pemegang 10 kali AO. Meski dikejar usia, Djoker tentu tak akan menyerah begitu saja melawan nama-nama pemuda yang mengancam seperti Jannik Sinner, Carlos Alcaraz hingga Taylor Fritz.

Pada AO edisi 2024, Sinner-lah yang mengubur mimpi Djokovic untuk kembali berjaya di Melbourne Park.

Pada usia 22 tahun dan 165 hari, Sinner mengalahkan Djokovic 6-1 6-2 6-7(6) 6-3, menjadi petenis Italia pertama yang mengalahkan petenis peringkat teratas ATP di turnamen major.

Ia juga menjadi pemain pertama yang mengalahkan Djokovic dalam pertandingan Grand Slam tanpa menghadapi setidaknya satu break point.

Sinner adalah pemain termuda yang meraih kemenangan beruntun atas lawan-lawan lima besar ATP di perempat final, semifinal, dan final Grand Slam.

Baca Juga:  Alcaraz Tundukkan Alex de Minaur di Perempat Final Barcelona Open

Keberhasilan Australian Open tahun lalu menjadikannya sebagai orang ketiga Italia yang memenangi turnamen major, setelah juara French Open Nicola Pietrangeli dan Adriano Panatta.

Kesuksesan di Melbourne memicu musim Sinner yang luar biasa. Ia kemudian menjadi petenis kedua di Era Open yang menyelesaikan satu tahun kalender dengan setidaknya satu set yang dimenangi di setiap pertandingannya, setelah Roger Federer pada 2005.

Sinner mencapai setidaknya delapan besar di keempat turnamen major pada 2024, menjadi petenis termuda ketiga – setelah Pete Sampras (1993) dan Rafael Nadal (2008) yang berhasil mencapai perempat final atau lebih jauh di keempat turnamen major dalam satu musim.

Sementara itu, Djokovic saat ini tidak berada di peringkat teratas ATP, dan baru saja mengalami kekalahan mengejutkan dari Reilly Opelka di Brisbane International pada perempat final.

Namun, ia selalu memiliki kekuatan yang tangguh di lapangan yang telah menjadi rumah kedua baginya sepanjang kariernya yang gemilang.

Sinner mengakhiri rekor Djokovic dengan 33 kemenangan di Australian Open tahun lalu.

Baca Juga:  PSSI Harap Asnawi dan Ferarri jadi Starter dalam ASEAN All Star Vs Man United

Tahun lalu pula Nadal dan Andy Murray pensiun. Djokovic telah menunjuk Murray sebagai pelatih untuk turnamen major pertama musim 2025.

Djokovic mengalahkan Murray dalam empat final Australian Open, berharap mantan rivalnya itu dapat memberi saran dan masukan untuk memperbaiki penampilannya yang ia rasa kurang tahun lalu.

Petenis Serbia itu hanya memenangi satu gelar tahun lalu, perolehan terendahnya sejak tahun pertamanya di tour pada 2005. Namun, kemenangan itu adalah raihan terbesar karena ia mengamankan medali emas Olimpiade pertamanya dengan kemenangan atas Alcaraz di lapangan tanah liat di Roland Garros.

Kemenangan itu membalas kekalahan dari bintang Spanyol itu di final Wimbledon, sementara Sinner kemudian mengalahkan Djokovic dalam pertarungan di Shanghai Masters.

Kemenangannya di Olimpiade membawa Djokovic meraih 72 “gelar besar” — yang ia raih di Grand Slam, ATP Finals, Olimpiade, dan ATP 1000 Masters. Ia kini telah memenangi setiap “gelar besar” yang pernah ada, dan menyelesaikan Golden Slam — memenangi empat turnamen major.

Djokovic mungkin telah meraih hampir semua gelar, tetapi ia masih memiliki banyak hal untuk diperjuangkan.

Baca Juga:  Pecco Bagnaia Tetap Optimistis dengan Ducati Desmodesici GP25

Setelah gagal memenangi Grand Slam tahun lalu (menjadikan 2024 musim pertamanya tanpa gelar major sejak 2017), ia tengah berburu rekor Grand Slam satu lagi untuk membuatnya melampaui Margaret Court, dan menjadi petenis tersukses sepanjang masa — putra maupun putri — di turnamen major, dengan 25 gelar.

Kemudian, ada daya tarik dari gelar ATP Tour ke-100. Hanya Jimmy Connors (109) dan Roger Federer (102) yang sebelumnya mencapai tonggak sejarah itu. Djokovic hanya terpaut satu poin dari 99 gelar yang telah ia koleksi.

Djokovic telah tampil di final tunggal putra terbanyak di Australian Open di Open Era sebanyak 10 kali, mempertahankan rekor kemenangan yang sempurna di seluruh penampilan tersebut.

Djokovic memiliki rasio kemenangan AO sebesar 91,3 persen, hanya kalah sembilan kali dari 94 pertandingannya.

Apa pun hasil edisi 2025, Djokovic telah mencatatkan pencapaian luar biasa di ajang Australian Open. Namun, masih banyak rekor yang harus dipecahkan sebelum ia mengakhiri kariernya.

Back to top button