Kurangi Emisi Karbon, Kadin Ajak Pengusaha Sumut Berpartisipasi dalam Dekarbonisasi Nasional

Kamar Dagang dan Industri (Kadin) Indonesia mengajak para pengusaha di Sumatera Utara, khususnya di Medan, untuk berperan aktif dalam mengurangi emisi karbon dalam operasional bisnis mereka sebagai bagian dari partisipasi dalam program dekarbonisasi nasional.
Wakil Ketua Umum Kadin Indonesia, Shinta Widjaja Kamdani, menyampaikan hal ini dalam keterangan tertulis yang diterima di Medan pada hari Senin, saat ia berbicara di hadapan 50 pengusaha lokal dalam acara “Business Forum Green Economy: Membina Pertumbuhan Berkelanjutan dan Masa Depan Net Zero dengan Potensi Bisnis Lokal.”
Shinta mengungkapkan bahwa Indonesia sedang menargetkan pembangunan ekonomi rendah karbon dengan meningkatkan upaya mitigasi dan adaptasi perubahan iklim. Oleh karena itu, kontribusi dari industri dan dunia usaha dianggap sangat penting dalam menghadapi isu lingkungan dan perubahan iklim ini.
Dia mengimbau para pengusaha untuk tetap berkomitmen terhadap program dekarbonisasi yang telah diusung oleh negara. Pertumbuhan populasi yang meningkat seiring dengan aktivitas bisnis mendorong dunia usaha untuk bertransformasi menjadi bisnis yang berkelanjutan, inklusif, dan menerapkan prinsip “Environmental Social Governance” (ESG).
Dalam rangka mencapai tujuan ini, Kadin berupaya untuk mengikutsertakan perusahaan-perusahaan di Sumut agar bergabung dalam program Kadin Net Zero Hub (NZH). Kadin NZH merupakan sebuah ekosistem bisnis berkelanjutan yang bertujuan untuk membantu sektor swasta Indonesia dalam mereduksi emisi gas rumah kaca dan mencapai target “Net Zero Emission” pada tahun 2060 atau bahkan lebih awal, serta meningkatkan daya saing di pasar global.
“Dengan menjadi anggota Kadin ‘Net Zero Hub’, perusahaan-perusahaan swasta di Indonesia dapat melakukan pertukaran ilmu dan informasi, memperluas wawasan, serta berbagi sumber daya untuk menciptakan ekosistem rendah emisi di Indonesia,” ujar Ketua Kadin Net Zero Hub, Dharsono Hartono.
Kadin menekankan pentingnya transisi menuju ekonomi hijau sebagai salah satu strategi utama Indonesia dalam mencapai visi Indonesia Emas 2045 sebagai negara maju. Dalam upaya mencapai tujuan global untuk mencapai nol emisi karbon pada tahun 2060 atau lebih cepat, komitmen dari seluruh pihak termasuk dunia usaha dan industri di Indonesia menjadi sangat krusial.
Studi dari Kementerian Perencanaan Pembangunan Nasional Republik Indonesia/Badan Perencanaan Pembangunan Nasional (PPN/Bappenas) menunjukkan bahwa penerapan kebijakan pembangunan rendah karbon dapat mengatasi potensi kerugian ekonomi Indonesia akibat dampak perubahan iklim sebesar 50,4 persen pada tahun 2024.
Pada tahun 2019, Indonesia berhasil mengurangi emisi sebanyak 54,8 juta ton CO2e. Saat ini, Indonesia tengah berupaya menurunkan emisi karbon sebesar 31,89 persen dengan usaha sendiri dan hingga 43,20 persen dengan bantuan internasional pada tahun 2030.
Dengan mengajak para pengusaha di Sumut untuk berkontribusi dalam program dekarbonisasi nasional, Kadin berharap dapat mencapai target-target tersebut dan bersama-sama berperan dalam menjaga lingkungan serta menghadapi perubahan iklim di masa depan.