Pensiun sebagai Menteri Luar Negeri, Retno Marsudi semakin sibuk. Banyak posisi yang dijabat. Mulai Utusan Khusus PBB soal air dan Direktur Gurin Energy, perusahaan energi baru terbarukan (EBT). Kini, ada jabatan baru sebagai komisaris perusahaan tambang.
Berdasarkan keputusan Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa (RUPSLB) yang digelar Selasa (14/1/2025), pemegang saham PT Vale Indonesia Tbk (INCO) menunjuk Retno sebagai komisaris independen.
Dikutip dari keterbukaan informasi Bursa Efek Indonesia (BEI), Retno menggantikan Raden Sukhyar, mulai penutupan RUPSLB 2025 hingga penutupan RUPST 2027.
Vale memberikan pembebasan dan pelunasan sepenuhnya dari tanggung jawab dan segala tanggungan (acquit et de charge) atas tindakan yang dilakukan Retno, selama menjabat komisaris independen. Selama tindakan-tindakan tersebut tercantum dalam catatan dan pembukuan Perseroan.
Selain itu, Retno harus sesuai dengan laporan tahunan dan laporan keuangan konsolidasi perseroan, dan bukan merupakan tindak pidana atau pelanggaran atas peraturan perundang-undangan yang berlaku.
“Direksi dan dewan komisaris perseroan menyampaikan ucapan terima kasih kepada Dr Raden Sukhyar atas kontribusi yang berharga dan dedikasinya terhadap Perseroan,” tulis manajemen.
Pada 21 November 2024, Retno didapuk menjabat direktur non-eksekutif Gurin Energy, perusahaan EBT yang berbasis di Singapura. Tugas Retno memberikan panduan strategis kepada tim manajemen perseroan. Dia juga akan berkontribusi pada ketahanan dan efektivitas tata kelola perusahaan.
Perusahaan ini, memiliki sejumlah proyek yang tersebar di berbagai negara. Misalnya, proyek Jindo Green Solar di Korea Selatan (Korsel), PLTS Palauig di Filipina, atau Vanda Solar & Battery Project. Tak berhenti di situ, Gurin Energy menggarap sistem penyimpanan BESS di Jepang, proyek tenaga surya capas di Tarlac, Filipina, dan PLTS Stella Power 1 & 2 di Thailand.
Sejak 13 September 2024, Retno ditunjuk Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) menjabat utusan khusus untuk isu air sedunia. Penunjukan Retno disampaikan langsung Sekjen PBB, António Guterres lewat laman resmi PBB, un.org.