Arena

Inzaghi Kecewa: Kalah di Final Setelah Unggul 2-0, Ini Menyakitkan!


Pelatih Inter Milan, Simone Inzaghi, mengungkapkan kekecewaannya setelah timnya kalah 2-3 dari AC Milan dalam final Supercoppa Italiana (Piala Super Italia 2024) di Riyadh, Arab Saudi. Kekalahan ini terasa pahit bagi Inter, yang sempat unggul 2-0 sebelum kebangkitan luar biasa Milan yang dipimpin oleh Rafael Leao.

Inter memulai pertandingan dengan penuh percaya diri dan memimpin melalui gol Lautaro Martinez di penghujung babak pertama, diikuti oleh gol Mehdi Taremi di awal babak kedua. Namun, segalanya berubah ketika Rafael Leao masuk sebagai pemain pengganti.

“Kami harus memberikan selamat kepada Milan, karena mereka tidak pernah menyerah meski tertinggal dua gol,” ujar Inzaghi kepada Sport Mediaset

“Pada gol pertama mereka, kami kehilangan bola dengan mudah. Kami juga punya beberapa peluang untuk membuat skor menjadi 3-1, tapi Maignan melakukan penyelamatan hebat,” sambungnya.

Baca Juga:  Indonesia Siap Ajukan Diri Jadi Tuan Rumah Piala Sudirman 2027

Statistik yang Mengkhawatirkan

Inter kini telah kebobolan 10 dari total 19 gol mereka musim ini setelah menit ke-80, menimbulkan pertanyaan tentang fokus dan kebugaran tim di akhir pertandingan.

“Dengan banyaknya pertandingan yang kami jalani, intensitas memang menurun. Kami kehilangan banyak pemain di lini belakang, dan pemain yang ada harus terus bekerja keras. Saya hanya bisa berterima kasih kepada mereka,” tambah Inzaghi.

Selain kekalahan, Inter juga dihantam masalah cedera. Hakan Calhanoglu harus keluar lebih awal karena cedera otot, sementara De Vrij dan Bastoni mengalami masalah kebugaran selama pertandingan.

“Kami bermain setiap tiga hari sekali, jadi kami tidak bisa bergantung pada satu atau dua pemain saja. Kami butuh semua orang, dan berharap para pemain bertahan yang cedera bisa segera kembali,” kata Inzaghi.

Baca Juga:  Ranieri Keceplosan soal Allegri ke Roma, Lalu Langsung Bercanda

Belajar dari Kekalahan

Inzaghi menegaskan bahwa meski kekalahan ini menyakitkan, ada pelajaran berharga yang bisa diambil.

“Kekalahan seperti ini memang menyakitkan, terutama ketika Anda unggul 2-0 di final. Namun, kami akan belajar dari situasi ini dan bangkit kembali,” ujarnya.

Kekalahan ini menjadi yang kedua bagi Inter dari Milan musim ini, setelah sebelumnya kalah 2-1 dalam pertandingan Serie A pada September.

Dengan jadwal padat dan krisis cedera yang melanda, Inzaghi kini menghadapi tantangan besar untuk menjaga konsistensi timnya. Inter harus segera bangkit agar tidak kehilangan momentum di sisa musim.

Back to top button