News

Mobilisasi Petani di Kunjungan Jokowi, PDIP: Kemunduran Demokrasi dan Penyusupan terhadap Rakyat


Politikus PDI Perjuangan yang tergabung dalam Tim Pemenangan Nasional (TPN) Ganjar-Mahfud, Andreas Hugo Pareira, menyoroti adanya surat edaran yang meminta mobilisasi petani pada kunjungan Presiden Joko Widodo (Jokowi) ke Banyumas, Jawa Tengah pada Selasa (2/1/2024). Menurutnya, hal tersebut seperti zaman Orde Baru dan terjadi kemunduran demokrasi.

“Kalau memang yang dilakukan adalah mobilisasi maka ini tidak bedanya dengan praktik-praktik politik rezim totaliter sebagaimana pernah juga kita alami di zaman Orde Baru,” kata Andreas kepada inilah.com dikutip di Jakarta, Kamis  (4/1/2024).

“Artinya, terjadi kemunduran demokrasi setelah 25 tahun reformasi,” sambung Anggota Komisi X DPR RI.

Ia pun menilai persoalan ini tak sebatas merusak suasana Pemilu 2024 yang harus jujur dan adil, namun juga merugikan iklim demokrasi yang sudah dibangun selama ini.

Baca Juga:  Usai Geledah Kantor Perkim Lampung Tengah, KPK Sita Sejumlah Dokumen dan BBE

“Tidak hanya merugikan pasangan 03 tetapi merugikan pembangunan demokrasi yang dengan darah dan air mata, dengan korban nyawa mahasiswa dan rakyat. Kalau mobilisasi ini dipraktikan terus, sejarah akan mencatat demokrasi kita mati di tangan pemerintahan ini,” tuturnya.

Terkait dugaan pelanggaran mengenai kegiatan tersebut di masa pemilu ini, Andreas menyerahkan kembali kepada Bawaslu dan pihak-pihak lain yang terkait.

“Soal melanggar aturan atau tidak, Bawaslu yang akan putuskan, tapi yang jelas praktik seperti ini sama dengan penyusupan terhadap rakyat,” ujarnya menekankan.

Oleh karena itu, dengan beredarnya surat tersebut, Andreas berharap agar penyelenggaraan Pemilu 2024 masih bisa tetap berjalan dengan baik tanpa sarat akan kepentingan politik tertentu yang merugikan pihak lain.

Baca Juga:  Komisi II DPR Minta Bentrokan PSU di Puncak Jaya Dibawa ke Ranah Pidana

“Pemilu berlangsung Luber dan Jurdil, tanpa intimidasi dan represi terhadap rakyat, serta pelaksanaan pemilu baik di tingkat TPS sampai nasional dapat berlaku adil,” tegas Andreas.

Sebelumnya diberitakan, beredar sebuah surat yang dikirim oleh Camat Ajibarang, Banyumas, Jateng, Arif Ependi, kepada para kepala desa di wilayahnya. Surat ini bertujuan untuk mengajak para petani agar hadir dalam acara yang berkaitan dengan kunjungan Presiden Jokowi ke Banyumas.

Acara ini diadakan pada Selasa (2/1/2024), di GOR Satria Purwokerto, dan merupakan kegiatan untuk memberikan bimbingan kepada para petani di Banyumas.

Surat ini juga memberikan informasi bahwa para peserta akan mendapat fasilitas berupa uang transport Rp100 ribu dan makanan. Selain itu, para peserta diminta untuk berpakaian sopan dan netral. Di akhir acara, akan ada bazar pupuk bersubsidi yang dijual oleh PHC dengan harga setengah dari harga normal.

Baca Juga:  China Longgarkan Aturan Pernikahan Agar Banyak Pasangan Bina Rumah Tangga

Back to top button