News

Kasus Dokter Bunuh Diri di Undip, DPR Minta yang Bully Dipecat!


Anggota Komisi X DPR Rahmad Handoyo menyayangkan kasus bunuh diri yang dialami oleh salah satu mahasiswi, yang sedang mengambil pendidikan dokter spesialis anestesi di Universitas Diponegoro (Undip).

Terlebih penyebab bunuh diri yang dilakukan, karena adanya perundungan yang dialami mahasiswi tersebut.

“Sangat disayangkan dan memprihatinkan sekali terjadinya kasus bunuh diri peserta sekolah dokter spesialis di UNDIP, ini membuktikan tidak ada perubahan. Dan terus terjadi perundungan yang dilakukan dunia pendidikan dokter spesialis di Indonesia,” ucap Rahmad dalam keterangan yang diterima inilah.com di Jakarta, Kamis (15/8/2024).

Di saat Indonesia sedang mengalami sangat kekurangan dokter spesialis, lanjut dia, perundungan makin menghambat terciptanya dokter spesialis ini.

Baca Juga:  Alasan Zulhas Targetkan PAN Masuk 4 Besar Pemilu 2029: Sesuai Ukuran Jas

“Karena dampak perundungan antara lain ada yang bunuh diri, stres dan sampai depresi, banyak yang berkeinginan bunuh diri maupun melukai diri sendiri, akibat beban psikologis dari proses pendidikan, adanya yang mengundurkan diri, karena tidak kuat (akan) beban pendidikan,” tuturnya.

Oleh karena itu, dirinya meminta agar siapapun yang terlibat dalam kasus ini, dapat segera dipecat.”Maka atas dasar ini dan untuk memunculkan efek jera, maka pecat siapa saja yang turut berkontribusi akan terjadinya perundungan kasus di Undip ini. Kalau tidak ada yang dipecat, akan muncul lagi korban berikutnya dan perundungan terus berjalan,” tegas Rahmad.

Tak hanya itu, Legislator dari Fraksi PDIP ini juga mendorong agar pihak kepolisian dapat mendalami dan menginvestigasi secara menyeluruh, kemungkinan adanya potensi kasus yang mengarah ke ranah pidana.

Baca Juga:  4 Taman di Jakarta Bakal Buka 24 Jam, Diklaim Bisa Cetak 500 Ribu Lapangan Kerja Baru

“(Kami juga) mendesak Pemerintah dalam hal ini kementerian pendidikan dan Kementerian Kesehatan, untuk investigasi secara tuntas sekaligus melakukan evaluasi menyeluruh terhadap sistem pendidikan program dokter spesialis, yang fokus pada pendidikan, serta memberantas segala bentuk perundungan di dunia pendidikan dokter spesialis,” ungkap dia.

Back to top button