
INILAHSULSEL.COM – Kementerian Agama bergerak cepat dalam memulihkan Kantor Urusan Agama (KUA) Pitumpanua, Kabupaten Wajo, Sulawesi Selatan, setelah terdampak banjir bandang yang terjadi di Kabupaten Luwu pada Jumat (3/5/2024).
Direktur Jenderal Bimbingan Masyarakat Islam Kemenag, Kamaruddin Amin, menyatakan bahwa mereka telah berkoordinasi dengan Kakanwil Kemenag Sulsel untuk mengevaluasi kondisi gedung yang terkena dampak, memulihkan data, dan mengganti stok buku nikah yang rusak.
“Pengalokasian kembali stok buku nikah akan segera dilakukan setelah menerima laporan kebutuhan dari daerah terdampak. Ini sangat penting karena bulan Zulkaidah-Zulhijah merupakan periode dengan tingginya permintaan layanan nikah,” ujar Kamaruddin dalam keterangan resminya di Jakarta, Senin.
Sebelumnya, banjir bandang di Kabupaten Luwu telah menyebabkan lumpuhnya jalan poros Wajo-Palopo secara total, memutus akses dan aktivitas sehari-hari penduduk setempat. KUA Pitumpanua juga terkena dampak dari banjir tersebut.
Dokumen-dokumen penting dan peralatan kantor terendam, yang menghambat pelayanan kepada masyarakat yang membutuhkan.
Selain itu, kata Kamaruddin, perbaikan gedung dan pemulihan data yang rusak, alokasi anggaran akan disesuaikan setelah menerima laporan rinci dari daerah terdampak.
“Langkah ini diambil sebagai respons atas dampak bencana alam yang telah dialami,” katanya.
Kepala KUA Pitumpanua Ambo Lahang, melaporkan ketinggian air yang mencapai kurang lebih satu meter telah menenggelamkan infrastruktur penting yang mendukung pelayanan publik.
“Kerugian diperkirakan mencapai Rp25 juta lebih, termasuk infrastruktur pendukung layanan di antaranya kursi, meja, pagar, dan sebagainya. Selain itu, sejumlah dokumen penting juga rusak, termasuk buku nikah,” ujarnya.
Adapun dari laporan UPT Irigasi, KUA Pitumpanua tetap harus bersiaga menyusul potensi banjir susulan, sebagai dampak dari banjir yang telah menghantam Kabupaten Luwu.
“Kami telah mendapat imbauan dari kepala UPT Irigasi untuk bersiap menghadapi banjir dari Kabupaten Luwu yang diperkirakan akan berdampak juga ke Kabupaten Wajo,” kata dia.