Operasi Katup Jantung Pertama Berhasil Dilaksanakan di RSSA Malang

RSUD Dr. Saiful Anwar (RSSA) Malang berhasil melakukan operasi katup jantung yang pertama. Ini menjadi keberhasilan lanjutan setelah tindakan bedah jantung terbuka dengan prosedur CABG serta tindakan bedah jantung ASD dan VSD yang sukses dilaksanakan di RSSA.
Pada 17-19 Mei lalu, tim Bedah Jantung RSSA bekerja sama dengan tim dari Rumah Sakit Jantung dan Pembuluh Darah Harapan Kita (RS Harapan Kita) Jakarta melakukan tindakan operasi kepada tiga pasien dengan gangguan kelainan katup jantung.
“Ada tiga pasien. Yang pertama, ada kelainan di katup mitral, salah satu sisinya yang rusak. Pasien kedua, ada dua gangguan katup, katup mitralnya keras dan ada gangguan di katup trikuspid. Dan pasien yang ketiga, ada gangguan di katup mitral dan katup aortanya,” papar dr. Koernia Kusuma Wardhana, Sp.B-TKV, salah satu anggota Tim Bedah Jantung RSSA.
Tindakan operasi ini dilaksanakan setelah melakukan serangkaian persiapan termasuk koordinasi dengan tim dari RS Harapan Kita. Dimulai dengan memastikan kondisi pasien sampai dengan persiapan pemilihan katup pada pasien.
“Setelah diskusi dengan tim RS Harapan Kita, diputuskan ada dua katup mechanical dan ring khusus untuk repair pada pasien pertama, jadi kita memperbaiki tanpa mengganti. Tujuannya supaya pasien yang pertama, karena perempuan tidak perlu minum pengencer darah sehingga nantinya ketika pasien ini hamil tidak akan terganggu,” jelas dr. Koernia.
“Operasi pada pasien pertama katup mitralnya diperbaiki, yang kedua itu katup mitral dan trikuspidnya diganti dan pasien yang ketiga katup mitralnya juga diganti,” lanjut dia.
Operasi katup jantung ini berhasil dilaksanakan tanpa disertai kendala yang berarti. Meskipun dilakukan bersama tim dari RS Harapan Kita, 90 persen tindakan dilakukan oleh tim Bedah Jantung RSSA.
Tim RS Harapan Kita yang terdiri dari Dr. dr. Arinto Bono Adji, Sp.BTKV (K), MARS, Lalan Herlan, S.Kep.Ners, dan Hary Widodo, S.Kep,Ners hanya melakukan pendampingan.
“Setelah operasi, sekarang ini tiga pasien sudah ekstubasi. Dua pasien masih dirawat di ICU dan dan satu pasien sudah di CVCU. Nantinya pasien akan dipantau terus, dan harusnya dalam waktu satu minggu sudah bisa pulang,” kata dr. Koernia.
Kemudian, pemilihan tim dari RS Harapan Kita bukan tanpa sebab. Keahlian tim menjadi faktor utama.
“Memilih dokter Arinto Bono Adji karena kelebihannya pada kelainan katup repair. Beliau juga sudah menjadi pembicara internasional terutama untuk repair katup. Jadi beliau memang jagonya katup terutama untuk mitral repair. Tetapi prinsipnya kita mencari yang terbaik untuk pasien,” ujar dr. Koernia.
Dengan keberhasilan tindakan operasi katup jantung ini, pelayanan penyakit jantung di RSSA akan semakin lengkap.

Ditemui di tempat terpisah, Kepala Instalasi Pelayanan Jantung dan Vaskuler Terpadu (IPJVT) RSSA dr. Budi Satrijo, Sp.JP(K), FIHA menyampaikan bahwa IPJVT telah membuat perencanaan sedemikian rupa untuk menuju pelayanan jantung yang paripurna.
“Sedikit lagi menjadi paripurna di mana titiknya adalah layanan bedah jantung. Bedah jantung itu sendiri ada banyak, yang paling awal kita sudah lakukan CABG, kelainan struktural berupa jantung bawaan pada kasus ASD dan VSD,” jelas dr. Budi.
“Lalu kelainan struktural yang lain kita kembangkan adalah penanganan pada katup-katup jantung,” imbuhnya.
Terkait pengembangan layanan bedah jantung di IPJVT RSSA, dr. Budi menjelaskan bahwa pelayanan katup jantung itu ada dua jenis, berupa repair artinya diperbaiki atau dengan penggantian katup. Kemudian ke depannya pihak RSAA akan mengembangkan layanan jenis lain misalnya CABG yang off pump.
“Selain menambah jumlah load kita akan meningkatkan kualitasnya, jadi ada penajaman dari sisi kompleksitas kasus,” tutup dr. Budi.