Market

Investor Khawatirkan Fiskal Indonesia, Rupiah Diprediksi Melemah


Analis mata uang Doo dari Financial Futures, Lukman Leong memprediksi nilai tukar (kurs) Rupiah terhadap mata uang dolar AS (US$) pada Kamis (17/4/2025) melemah, seiring sikap investor yang masih mengkhawatirkan posisi fiskal pemerintah Indonesia.

“Investor masih mengkhawatirkan posisi fiskal pemerintah, data-data ekonomi yang masih lemah,” ujarnya, seperti dikutip dari Antara Kamis (17/4/2025).

Pemerintah sebelumnya mengumumkan Anggaran Pendapatan Belanja Negara (APBN) mencetak defisit Rp104,2 triliun pada Maret 2025.

Jika dibandingkan dengan kinerja APBN tahun lalu, kas negara masih mencatatkan surplus pada Maret, yakni sebesar Rp8,07 triliun atau 0,04 persen terhadap produk domestik bruto (PDB). Namun, desain defisit APBN 2024 juga lebih rendah dari tahun ini, yaitu Rp522,83 triliun atau 2,29 persen terhadap PDB.

Baca Juga:  Layanan ATM Ngadat Sejak Malam Takbiran, Nasabah Bank DKI Curhat Lewat Medsos

Sementara realisasi defisit APBN per Maret 2025 setara 0,43 persen PDB, masih jauh dari desain yang ditargetkan sebesar 2,53 persen PDB atau Rp616,2 triliun.

Nilai defisit diperoleh dari pendapatan negara yang tercatat sebesar Rp516,1 triliun (17,2 persen dari target Rp3.005,1 triliun) dan belanja negara sebesar Rp620,3 triliun (17,1 persen dari target Rp3.621,3 triliun).

Pendapatan negara terdiri dari penerimaan perpajakan sebesar Rp400,1 triliun (Rp322,6 triliun dari penerimaan pajak serta Rp77,5 triliun dari kepabeanan dan cukai) dan penerimaan negara bukan pajak (PNBP) senilai Rp115,9 triliun. Di sisi lain, belanja negara telah disalurkan melalui belanja pemerintah pusat (BPP) sebesar Rp413,2 triliun serta transfer ke daerah Rp207,1 triliun.

Baca Juga:  Belajar dari Megaproyek IKN, Ekonom Ragukan Komitmen Investasi Qatar Senilai US$2 Miliar

Selain itu, rencana penerapan tarif royalti di sektor mineral juga memberikan sentimen negatif terhadap Rupiah.

Mengacu berbagai faktor tersebut, kurs rupiah diperkirakan berkonsolidasi dengan kecenderungan melemah di kisaran Rp16.750-Rp16.850/US$. 

Nilai tukar rupiah pada pembukaan perdagangan hari Kamis pagi (17/4/2025) di Jakarta menguat sebesar 14 poin atau 0,08 persen menjadi Rp16.823/US$ dari sebelumnya Rp16.837/US$.

Back to top button