Market

Usai Libur Imlek, Nilai Tukar Rupiah Kembali Tersungkur Rp16.249/US$


Usai libur Imlek, posisi nilai tukar (kurs) rupiah terhadap dolar AS (US$) dibuka melemah ke level Rp16.249/US$, sebelumnya sempat menguat Rp16.171/US$.

Analis pasar keuangan, Ariston Tjendra menyampaikan, pergerakan rupiah berpotensi melemah terhadap dolar Amerika Serikat (AS) pada Kamis (30/1/2025).

Pelemahan ini diduga dampak dari Bank Sentral AS (The Fed) yang menyampaikan gambaran positif atas perekonomian AS, terutama menyangkut situasi ketenagakerjaan di negeri Paman Sam.

“Hasil ini, barangkali bisa mengubah persepsi pasar. Bank Sentral AS mungkin kelihatannya akan memangkas suku bunga pada tahun ini,” kata Ariston.

Ariston melihat adanya potensi dolar AS semakin menguat terhadap berbagai mata uang dunia, termasuk rupiah.

Baca Juga:  Keyakinan Sri Mulyani Soal Deflasi Dikritik Celios: Daya Beli Sudah Lampu Kuning

Diperkirakan, pergerakan rupiah pada hari ini, berpotensi melemah ke level Rp16.250 hingga Rp16.280/US$. Sedangkan potensi support kemungkinan berada di level Rp16.200/US$.

Sedangkan, analis mata uang Doo Financial Futures, Lukman Leong memperkirakan, rupiah bakal terus melemah terhadap dolar AS.

Pelemahan rupiah, disebutnya sebagai dampak dari Bank Sentral AS, The Fed yang memberikan pernyataan hawkish, atau ancang-ancang menaikkan suku bunga. Untuk meredam inflasi di AS yang masih cukup tinggi. “Pergerakannya di rentang Rp16.200 hingga Rp16.300 per dolar AS,” ungkapnya.

Pada Jumat (24/1/2025), Bloomberg mencatat, nilai tukar rupiah di pasar spot, ditutup menguat 0,69 persen ke level Rp16.172/US$. Sementara, kurs rupiah Jakarta Interbank Spot Dollar Rate (Jisdor) Bank Indonesia (BI) naik 0,46 persen menjadi Rp16.200/US$. 
 

Baca Juga:  Tabungan Menipis, Dompet Rakyat Sudah Habis: Daya Beli Menipis

Back to top button