Bak sudah jatuh tertimpa tangga, begitulah nasib yang kini menimpa PSS Sleman. Di tengah perjuangan mereka keluar dari zona degradasi, tim berjuluk Super Elang Jawa justru harus menerima kenyataan pahit lainnya berupa sanksi berat dari Komite Disiplin (Komdis) PSSI.
Berdasarkan hasil sidang Komdis PSSI yang digelar pada 8 Mei 2025, PSS dijatuhi denda sebesar Rp200 juta. Sanksi ini merupakan buntut dari insiden pelanggaran disiplin yang terjadi dalam pertandingan melawan PSM Makassar pada 3 Mei 2025 pada lanjutan Liga 1 2024/2025.
Komdis mencatat, pada laga tersebut telah terjadi penyalaan flare dalam jumlah banyak di tribun Selatan dan Timur Stadion.
Selain itu, terdengar pula suara mercon sebanyak tiga kali dari arah tribun Selatan. Seluruh aksi ini dinyatakan dilakukan oleh oknum suporter PSS Sleman.
“Jenis Pelanggaran: terjadi penyalaan flare dalam jumlah banyak di tribun Selatan dan Timur, terdengar suara mercon sebanyak 3 kali di tribun Selatan yang semuanya dilakukan oleh penonton PSS Sleman. Hukuman: denda Rp. 200.000.000,-,” tulis keterangan resmi PSSI, Selasa (13/5/2025).
Tak ayal, perilaku tersebut dianggap sebagai bentuk pelanggaran berat terhadap regulasi pertandingan, yang akhirnya berbuntut pada sanksi denda finansial cukup besar.
Tambahan masalah ini sekaligus menjadi pukulan telak bagi PSS, yang kini juga tengah berjibaku menyelamatkan diri dari ancaman degradasi ke Liga 2.
Saat ini, Hokky Caraka dan kawan-kawan berada di peringkat ke-17 klasemen sementara dengan koleksi 28 poin dari 32 pertandingan.
Mereka tertinggal dari tiga tim pesaing terdekatnya Madura United FC (33 poin), Semen Padang FC (32 poin), dan PS Barito Putera (31 poin).
Dengan hanya dua pertandingan tersisa, PSS wajib meraih kemenangan penuh jika ingin menjaga asa bertahan di kasta tertinggi sepak bola Indonesia.
Namun, misi itu bukan perkara mudah. Dalam dua laga sisa, mereka harus menjamu Persija Jakarta, yang tengah berusaha kembali ke tren postif. Kemudian mereka juga akan menghadapi pertandingan tandang berat melawan Madura United di pekan pamungkas.
Dari sisi matematis, PSS masih punya peluang, tapi sangat tipis. Selain harus sapu bersih enam poin tersisa, mereka juga harus berharap tim-tim di atas mereka terpeleset di laga-laga terakhir.