News

Menyilangkan Kaki di Pesawat Bisa Menimbulkan Risiko Kesehatan Tersembunyi


Perjalanan udara dilengkapi dengan seperangkat protokol keselamatan, mulai dari mengencangkan sabuk pengaman hingga mengalihkan perangkat elektronik ke mode pesawat. Namun, ada risiko yang kurang diketahui terkait dengan penerbangan yang dapat memiliki konsekuensi kesehatan serius.

Salah satu kekhawatiran tersebut, yang baru-baru ini disoroti seorang ahli medis, adalah kebiasaan yang tampaknya tidak berbahaya untuk menyilangkan kaki saat duduk di pesawat. Sementara banyak pelancong mengadopsi postur ini untuk kenyamanan, para ahli memperingatkan bahwa hal itu dapat meningkatkan risiko trombosis vena dalam (DVT). Ini merupakan kondisi berbahaya yang disebabkan oleh pembentukan gumpalan darah di pembuluh darah.

Ruang terbatas dan imobilitas berkepanjangan yang terkait dengan penerbangan sudah berkontribusi pada masalah sirkulasi, tetapi menyilangkan kaki memperburuk masalah, yang berpotensi menyebabkan komplikasi mengancam jiwa. Mengingat jutaan orang terbang setiap hari, memahami dan mencegah risiko yang terkait dengan duduk dalam waktu lama sangat penting untuk menjaga kesehatan yang baik selama bepergian.

Baca Juga:  Tersangkut Kasus Narkoba, Tiga Anggota Polresta Samarinda Terancam Dipecat

Apa itu bahaya Deep Vein Thrombosis (DVT)?

Trombosis vena dalam (DTV) terjadi ketika gumpalan darah terbentuk di vena dalam, biasanya di kaki. Kondisi ini sangat mengkhawatirkan selama penerbangan jarak jauh, di mana penumpang tetap duduk untuk waktu yang lama dengan mobilitas terbatas. Jika gumpalan terlepas dan bergerak ke paru-paru, hal itu dapat menyebabkan emboli paru (PE), penyumbatan yang mengancam jiwa di arteri yang memasok darah ke paru-paru. 

Beberapa faktor berkontribusi terhadap peningkatan risiko, termasuk dehidrasi, berkurangnya pergerakan, dan lingkungan bertekanan di dalam pesawat. Menurut laporan ET, Dr. Neena Chandrasekaran, spesialis paru dan perawatan kritis, baru-baru ini menarik perhatian pada masalah ini melalui video TikTok yang viral. 

Dia menjelaskan bahwa perjalanan udara menciptakan kondisi peradangan di dalam tubuh karena tekanan barometrik yang lebih rendah, membuat individu lebih rentan terhadap pembentukan gumpalan. Meskipun duduk diam untuk waktu lama sudah menjadi faktor risiko yang diketahui, dia menekankan bahwa menyilangkan kaki semakin membatasi aliran darah, memperparah kemungkinan pembentukan gumpalan.

Baca Juga:  Kemenkes-Kemendikti Saintek akan Rombak Sistem Pendidikan Kedokteran

Duduk dalam posisi yang sama untuk waktu lama mengganggu sirkulasi, tetapi menyilangkan kaki mengintensifkan efek ini. Menurut Dr. Chandrasekaran, menyilangkan kaki menciptakan tekanan tambahan pada vena, membatasi aliran darah dan menyebabkan darah mengumpul di ekstremitas bawah. 

Darah yang stagnan ini meningkatkan kemungkinan pembentukan gumpalan, terutama pada penumpang dengan faktor risiko yang sudah ada sebelumnya seperti obesitas, kehamilan, riwayat gangguan pembekuan darah, atau operasi.

Menurut laporan, American Society of Hematology mendukung kekhawatiran ini, dengan menyebut imobilitas yang berkepanjangan sebagai penyebab utama DVT. Pergerakan terbatas, terutama di tempat duduk pesawat yang sempit, menciptakan lingkungan di mana gumpalan dapat terbentuk lebih mudah. ​​Jika tidak diobati, gumpalan ini dapat terlepas dan berjalan ke paru-paru, menyebabkan emboli paru yang berpotensi fatal.

Mencegah Pembekuan Darah Saat Terbang

Meskipun risiko DVT serius, ada beberapa tindakan pencegahan yang dapat dilakukan penumpang untuk mengurangi kemungkinan terjadinya pembekuan darah saat terbang. Para profesional medis menyarankan langkah-langkah berikut:

  • Bergerak secara teratur: Penumpang harus berusaha untuk berdiri, meregangkan tubuh, dan berjalan di sekitar kabin secara berkala, terutama selama penerbangan jarak jauh. Bahkan gerakan kecil, seperti menekuk dan meluruskan kaki saat duduk, dapat membantu melancarkan sirkulasi darah.
  • Tetap terhidrasi: Dehidrasi menyebabkan darah menjadi lebih kental, sehingga meningkatkan risiko pembentukan bekuan darah. Minum banyak air dan hindari asupan alkohol atau kafein yang berlebihan dapat membantu menjaga kadar hidrasi yang tepat.
  • Kenakan stoking kompresi: Kaus kaki kompresi khusus memberikan tekanan lembut pada kaki, membantu menjaga aliran darah dan mengurangi pembengkakan. Stoking ini sangat bermanfaat bagi orang-orang yang berisiko tinggi mengalami DVT.
  • Hindari menyilangkan kaki: Menjaga kedua kaki tetap rata di lantai atau menggeser posisi secara berkala dapat mencegah tekanan yang tidak perlu pada pembuluh darah vena dan meningkatkan sirkulasi lebih baik.
Baca Juga:  Zelenskyy Tolak Ikut Permainan Putin, tak Jamin Keselamatan Tamu Asing ke Moskow

Back to top button