Arena

Curhat Conte dalam Drama Scudetto Napoli-Inter Milan: Musim Paling Melelahkan!


Pelatih Napoli, Antonio Conte, mengaku sangat kelelahan secara mental dan fisik setelah membawa Partenopei mendekati gelar juara Serie A musim 2024/2025. Meski hanya bermain imbang 0-0 melawan Parma pada pekan ke-37, hasil tersebut cukup menjaga keunggulan satu poin Napoli atas Inter Milan yang ditahan imbang Lazio dalam perebutan Scudetto.

“Itu pertandingan sulit, dan saya merasa ini musim paling melelahkan sepanjang karier saya,” kata Conte kepada DAZN usai laga di Stadio Ennio Tardini, Parma, Minggu (18/5/2025) malam waktu setempat. 

“Kami tinggal satu langkah lagi menuju Scudetto, dan akan mencoba menyelesaikannya di kandang pekan depan,” lanjutnya.

Napoli akan menghadapi Cagliari di laga terakhir Serie A. Kemenangan akan memastikan gelar juara, tanpa memedulikan hasil yang diraih Inter Milan saat menghadapi Como.

Baca Juga:  Postecoglou Bangga, Tottenham Hotspur Sejengkal Lagi Angkat Trofi Juara Eropa

Conte menyoroti tantangan berat sepanjang musim, termasuk badai cedera dan kedalaman skuad yang minim. Dalam beberapa bulan terakhir, Napoli harus kehilangan Stanislav Lobotka, Alessandro Buongiorno, Juan Jesus, dan pemain kunci lainnya.

“Kami banyak kehilangan pemain inti. Tapi kami tidak pernah mengeluh. Kami terus melangkah. Ini musim yang penuh ujian,” ujarnya.

Meski dikenal dengan skema 3-5-2, Conte mengaku terpaksa sering mengubah formasi untuk menyesuaikan kondisi pemain. Napoli sempat memakai formasi 4-3-3 hingga 4-4-2 di berbagai pertandingan.

Conte juga sempat diusir dari lapangan karena protes keras terhadap wasit yang membatalkan penalti di menit akhir. Ia mengaku kesal dengan sikap Parma yang menurutnya terlalu banyak membuang waktu dan berpura-pura cedera.

Baca Juga:  EVOS Divine Meroket ke Peringkat Tiga FFWS SEA 2025 Spring, Rasyah Jadi Penentu Kebangkitan

“Di Inggris, tak ada drama seperti itu. Itu yang membuat saya frustrasi,” keluhnya.

Jika berhasil membawa Napoli juara, Conte akan menjadi pelatih pertama yang meraih Scudetto bersama tiga klub berbeda: Juventus, Inter Milan, dan Napoli.

Serie A sendiri memiliki aturan berbeda dengan liga top lain di Eropa dalam penentuan juara saat dua tim teratas memiliki poin yang sama di klasemen akhir. Jika liga lain, misalnya Liga Primer Inggris, penentuan juara ditentukan selisih gol, Serie A menerapkan aturan pertandingan playoff.

Kedua tim teratas yang memiliki poin sama akan bertemu dalam satu pertandingan layaknya sebuah final. Pemenang akan menjadi juara. Selisih gol tetap menjadi penentu, dengan tim yang memiliki selisih gol lebih baik berhak menjadi tuan rumah laga playoff. Aturan yang sama juga berlaku untuk tim yang berjuang menghindari degradasi.

Baca Juga:  Dibekap Badai Cedera, Igor Tudor Puas Juventus Curi Poin di Kandang Bologna

Back to top button